Ekonomi & Bisnis

Mengenal 5 Model Bisnis untuk Startup

Ekonomi & Bisnis

27 Agustus 2022 14:43 WIB

Ilustrasi Bisnis Start-Up. (Foto: Pixabay/geralt)

Solotrust.com - Di era teknologi seperti sekarang ini, bisnis startup adalah salah satu yang bisa dikembangkan. CEO Qiscus Delta, Purna Widyangga berbagi bahwa ada lima pilihan jenis usaha digital yang umum bisa dikembangkan di bisnis startup.

Pertama model bisnis berlangganan atau subscription seperti Youtube. Kedua, model bisnis dengan mengandalkan memasarkan produk atau marketplace seperti Bukalapak. Ketiga, jenis bisnis usaha bentuk jual beli seperti traveloka atau sorable.



"Marginnya tipis tapi masif. Kita menjual berapa banyak barang dan margin harus dihitung detail," kata Delta dalam kuliah online "How To Build Bussines Model", seperti dikabarkan UGM dalam laman resminya.

Keempat adalah transaction based. Bisnis yang satu ini mempermudah pembayaran transaksi dari klien. Setiap transaksi akan dikenakan biaya oleh pengelola aplikasi tersebut. Model bisnis seperti ini dilakukan oleh aplikasi kitabisa.com dan midtrans.

"Betul betul mengandalkan transaksi dan biasanya kondisi keuangannya termasuk baik dan sehat," katanya.

Selanjutnya, model bisnis kelima adalah advertising yaitu pengelola menjual konten ke usernya. Selanjutnya dikenakan biaya ke user atau menggratiskan konten. Model bisnis ini digunakan misalnya oleh Facebook dan IDN Times.

"Yang dijual adalah jumlah potensi usernya," katanya.

Namun demikian, pemilihan kelima model bisnis digital tersebut menurutnya harus dilakukan riset secara cermat terkait segmen pasar atau pelanggan yang akan disasar.

"Paling tidak kita tahu siapa customer yang bisa diajak ngomong terkait bisnis kita agar bisa jalan," ujarnya.

Selain mempersiapkan produk bisnis yang bagus, hal lain yang perlu diperhatikan menurutnya adalah memperhatikan pengalaman user selama menggunakan produk bisnis, disamping mempersiapkan tim yang solid.

"Membangun tim yang kuat penting sekali, biasanya pendiri bisnis khusus membentuk tim pengembangan produk yang baik sampai menyewa dari luar, sebab kita harus punya target pertumbuhan yang tinggi, memanfaatkan momentum dan fokus dengan tim yang baik," jelasnya. (Lin)

(zend)