ISLAMABAD, solotrust.com - Banjir di Pakistan sudah menewaskan lebih dari 1.100 jiwa sejak Juni Lalu. Kerusakan diperkirakan mencapai USD10 miliar disebabkan oleh banjir tersebut.
Infrastruktur, tanaman, hingga 33 juta orang juga ikut terkena imbasnya. Masyarakat setempat harus meninggalkan rumah mereka, sekolah, fasilitas kesehatan dan mata pencaharian ikut hancur.
Banjir diperkirakan terjadi karena curah hujan yang tinggi serta hujan lebat.
"Orang-orang Pakistan menghadapi musim hujan akibat steroid - dampak tak henti-hentinya dari tingkat hujan dan banjir yang luar biasa," jelas Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pesan video untuk peluncuran seruan di Islamabad dan Jenewa.
Beberapa media mengatakan banjir disebabkan oleh imbas musim hujan yang sangat basah. Musim hujan monsun barat berlangsung pada akhir Juni hingga September di Pakistan.
Dilansir Reuters, curah musim hujan selama tiga bulan ini adalah 140 mm. Namun, Badan Meteorologi Pakistan (PMD) menunjukkan hingga 26 Agustus curah hujan naik hingga 176,9 mm. Jumlah ini naik dua kali lipat dari angka normal.
PBB memberikan bantuan dana sebanyak USD160 juta kepada Pakistan. PBB juga mengimbau kepada dunia untuk memberikan perhatian kolektif kepada Pakistan terkait bencana ini.
"Pakistan dibanjiri penderitaan," ucapnya. (dyan)
(zend)