SOLO, solotrust.com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Homeschooling Kak Seto Solo bersama Fogging Katrestan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melakukan kegiatan penyemprotan fooging di sekolah setempat guna mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah (DBD), pada Jumat (2/9) siang.
General Affair PKBM Homeschooling Kak Seto Solo, Eko Sigit Purnomo mengatakan kegiatan itu dilakukan guna mencegah adanya potensi perkembang-biakan nyamuk. Kendati, sejauh ini belum ada kasus DBD yang dilaporkan.
Terlebih, selama peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini menjadi waktu yang mendukung perkembang-biakan nyamuk pemicu DBD.
Tak hanya itu, area sekolah tersebut menurutnya berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk lantaran memiliki area hijau.
"Kalau kasus memamg belum ada, kita memang menyiasatinya untuk pencegahan, karena memang akhir akhir ini banyak nyamuk terutama di daerah lingkungan kita setiap pagi banyak nyamuk yang masuk ke kelas, takutnya kenapa-kenapa, kita mengajujan ke fogging katresnan," ujarnya, Jumat (2/9) siang.
Menurutnya, kegiatan itu menjadi wujud kesadaran pihaknya dalam antisipasi DBD.
"Ya preventif saja, jaga jaga siapa tahu," katanya.
Tak hanya fogging upaya pencegahan juga terus digiatkan. Salah satunya melalui kegiatan penyemprotan sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Sebelum fogging kita memang antisipasi sebelum masuk setiap kelas kita semprot pakai obat nyamuk semprot, tapi kan nggak bisa secara global," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Fogging Katresnan PDI Perjuangan Kota Solo, Surono menyebut kegiatan menyemprotan fogging atas permohonan dan tanpa dipungut biaya. Pihaknya langsung bergerak untuk menerjunkan personal.
"Ini dasar kita karena permintaan dari sekolah, untuk melakukan kegiatan fogging di Sekolah Kak Seto Homeschooling harapannya mungkin agar tidak ada siswa yang terjangkit DBD," ujarnya.
Ia mengungkapkan, terjadi kenaikan permintaan sejak Maret lalu. Bahkan, diakuinya Fogging Katresnan sempat kewalahan lantaran keterbatasan personel.
"Untuk DBD permintaan sangat banyak sekali, bahkan kita sempat kewalahan karena supply obat kita agak tersendat tetapi Puji Tuhan ini sudah datang semua kalaupun nanti permintaan warga yang banyak kita sudah ready obatnya. Mungkin kendalanya di personel karena saat ini kita hanya 7 personel yang siap ready setiap hari, kalau dulu banyak sih pas Covid-19 ada 16 lebih," katanya.
Namun, ia memastikan pihaknya memiliki persediaan obat hingga 200 liter yang cukup digunakan selama sebulan ke depan. Surono mengajak masyarakat untuk aktif melakukan pemfoggingan. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah perkembangan nyamuk.
"Walaupun fogging ini bukan solusi yang terakhir ya, tetep yang harus dilaksanakan itu menjaga lingkungan, menutup tempat-tempat yang berpotensi sarang nyamuk. Tetapi yang jelas, dengan adanya fogging ini sugesti masyarakat terhadap penyebaran DBD akan membantu mereka untuk kebal," terangnya. (dks)
()