Hard News

Swadaya Warga Kampung Iniori Rembang: Tempat Konservasi 35 Jenis Pohon Bambu

Nasional

6 September 2022 14:20 WIB

Dias Eko Erry Akhmadi salah satu tokoh penggerak Kampung Iniori sebagai tempat konservasi 35 jenis bambu. (Foto: Dok. Solotrust.com/mn)

REMBANG, solotrust.com - Kampung Iniori di Dukuh Klori, Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori, Rembang, Jawa Tengah merupakan salah satu destinasi wisata berbasis edukasi. Di sana pihak pengelola melakukan konservasi atas beragam jenis pohon bambu.

Dias Eko Erry Akhmadi salah satu tokoh penggerak Kampung Iniori menyebutkan ada sekira 35 spesies atau jenis pohon bambu yang dilestarikan.



Beberapa di antara jenis pohon bambu yang dilestarikan itu adalah Pring Ori, Mini Fern, Oldami, Nigra, Latiflorus, Zigzag, dan Legi. Kemudian, Cendani, China Gold, Nirihara, Duri Barbelota, China Pagar, Petung Hitam, Balku, Colombia Berduri, serta Petung Jawa.

Lalu ada lagi jenis yang lainnya, seperti; Buddha, Sembilang, Shimadoi, Hamilton, Wulung Hitam, Balku Copensis, Apus/Tali, Pagar Kristik, Ampel, Gading, Gold Stripe, dan Wulung serta Biru Mini.

Erry menjelaskan, warga di Dukuh Klori secara swadaya mendirikan Kampung Iniori di lahan milik desa seluas setengah hektare pada tahun 2021. Tujuan utamanya adalah pelestarian alam sekaligus edukasi bagi masyarakat, khususnya untuk para generasi penerus bangsa.

Ia mengklaim, Kampung Iniori merupakan tempat pelestarian pohon bambu satu-satunya di Jawa Tengah dengan ragam jenis yang paling banyak.

"Bahkan (Kampung Iniori) ini satu-satunya di Jawa Tengah dengan (spesies) bambu yang banyak. Mayoritas pohon di desa ini didominasi pohon bambu, keseluruhan ada 100 dapur lebih pohon bambu. Semangatnya dari situ," ungkapnya.

Menurut Erry, masih adanya pohon bambu dengan jumlah yang lumayan banyak membuat mata air di desanya tetap terjaga.

"Sumur di sini itu cukup dengan kedalaman tiga sampai empat meter sudah keluar airnya, tapi payau," terangnya.

Erry menambahkan, wisata Kampung Iniori saat ini belum diresmikan, sebab masih ada beberapa persiapan yang masih perlu diselesaikan.

"Ada hal yang masih perlu ditambahkan, kepengurusan Pokdarwis, tempat resto maupun pasar, dan fasilitas pendukung; mushola dan spot bermain anak," pungkasnya. (mn)

(zend)