Hard News

Ganjar Puji Festival Blangkon Solo: Bisa Kenalkan Berbagai Macam Blangkon

Jateng & DIY

09 September 2022 16:10 WIB

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat mengunjungi Festival Blangkon di Loji Gandrung Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memuji Festival Blangkon yang diadakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Solo di Loji Gandrung, Jumat (9/9) hingga Minggu (11/9) besok.
 
Menurutnya, festival ini akan menambah pengetahuan tentang blangkon yang selama ini belum diketahui masyarakat awam. Ia menyontohkan blangkon dari Keraton Kasunanan Solo dan Pura Mangkunegaran memiliki bentuk berbeda.
 
Selain itu, ada juga beragam jenis blangkon yang menunjukan status hingga usia dari si pemakai aksesoris kepala khas Jawa itu.
 
"Tadi kalau dari keraton dijelaskan di belakang model ditarik gini, ada yang tipis, ada yang gede. Jadi sebenarnya blangkon menunjukan umur, ada lagi menunjukan jabatan. Keren, ya " ujarnya saat menyambangi Festival Blangkon di sela-sela lawatannya ke Solo, Jumat (9/9) pagi.
 
Ganjar berharap, setelah event ini bakal terus diadakan pengembangan. Salah satunya ia menyontohkan perlombaan dengan menggunakan blangkon.
 
"Bagus-bagus jadi ini nanti bisa dilombakan bahannya bisa macam-macam, anak-anak bisa menggunakan merari atau apapun," tambahnya.
 
Ketua Pokdarwis Solo, Mintorogo mengungkapkan, event ini diadakan untuk terus melestarikan blangkon sebagai salah satu item kebudayaan Jawa. Terlebih, diakuinya, selama ini literasi tentang blangkon masih minim dibanding item kebudayaan lain.
 
Pihaknya lantas berusaha mengenalkan kembali blangkon tersebut dengan mengumpulkan sumber literasi yang minim tersebut dan dibedah bersama budayawan. Salah satunya, ada sesi bedah budaya dalam festival itu.
 
"Blangkon sendiri setelah diamati dicermati, kami sempat mencari di Radya Pustaka, literasi tentang blangkon minim sekali, tetapi ada yang diangkat oleh salah satu mahasiswa, ini kami angkat dan pelajari serta kita kolaborasikan dengan salah satu budayawan, Gusti Puger," ujarnya, Selasa (6/9) lalu sebelum acara.
 
"Apalagi jarang orang menggunakan," tambahnya. 
 
Ia menyebut, blangkon sebenarnya memiliki pemaknaan yang luas, termasuk menunjukan strata sosial.
 
"Filosofi blangkon ini luar biasa, menunjukan strata, kebijaksanaan, menunjukan konteks sesuatu itu dari blangkon," tuturnya.
 
Sementara itu, dalam festival ini ditampilkan berbagai jenis blangkon gagrak Solo yakni dari Pura Mangkunegaran dan Keraton Solo.
 
Diungkapkan, pagelaran ini memiliki harapan filosofis agar mampu mewujudkan impian dari atas, seperti pemakaian blangkon yang menjadi bagian teratas dalam busana Jawa.
 
"Dalam hal ini, Blangkon Festival kami pilih karena kami punya harapan impian dari atas bisa kita pegang untuk direalisasikan," tukasnya. (dks)

(Wd)