Pend & Budaya

Festival Blangkon Solo: Edukasi, Budaya, dan Ekonomi

Pend & Budaya

10 September 2022 08:15 WIB

Perajin saat menunjukkan proses pembuatan blangkon di Festival Blangkon Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Solo menggelar Festival Blangkon Solo di Loji Gandrung, Jumat hingga Minggu (08-11/09/2022). Festival itu akan diisi serangkaian kegiatan mengangkat tema blangkon.

Ketua Pokdarwis Solo, Mintorogo menerangkan, menurutnya ada tiga hal menjadi tujuan utama kegiatan itu, yakni budaya, edukasi kepada generasi muda, serta adanya bazar untuk menggerakkan perekonomian.



"Dengan berbagai macam isian yang umum, tapi tetap ada isian blangkon, artinya pengenalan blangkon itu harus tetap dilakukan," terangnya di Loji Gandrung, Jumat (09/09/2022).

Acara ini mengenalkan budaya masyarakat Jawa yang selalu memiliki ciri khas. Salah satunya blangkon menjadi item tradisional lain seperti beskap hingga jarik.

"Dari jariknya, stagennya, terus beskapnya, kerisnya paling atasnya adalah blangkon. Itu berangkatnya bukan langsung jadi blangkon, jadi dari ikat kepala atau udeng karena untuk biar praktis, dibuatnya blangkon," jelas Mintorogo.

Pada kegiatan ini juga digelar flashmob diikuti anak-anak muda. Mereka tampil mengenakan pakaian lengkap dengan blangkon. Baginya, hal itu guna mengajak anak muda untuk lebih mencintai blangkon.

Menurut Mintorogo, blangkon sebagai item budaya Jawa dapat terus dikembangkan agar tetap lestari, terutama di kalangan muda.

"Blangkon ini kan sebenarnya kalau kita pakai dengan warna-warna tertentu akan lebih menjadikan trendi sebenarnya, kalau yang tidak pakem ya.  Kalau pakem harus pakai sesuai ini, tapi kalau tidak pakem tambah variasi apa, tapi berdiskusi dengan pembuatnya pasti akan keren," ujarnya.

flashmobdengan mengenakan blangkon juga akan kembali dilaksanakan di acara car free day (CFD), Minggu (11/09/2022) besok.

Tak hanya itu, acara ini juga ada edukasi tentang blangkon oleh KGPH Puger, adik kandung PB XIII. Pada kesempatan itu akan membedah blangkon dan filosofinya.

"Dikhawatirkan ketika blangkon ini diambil, diakui oleh bangsa lain kan lebih repot, padahal kan blangkon ini hal yang artistik," tutur Mintorogo.

Adapun untuk mendukung perekonomian, pada Festival Blangkon Solo ini juga menghadirkan bazar. Di sana terdapat kerajinan tangan dan kuliner.

"Terus ada workshop juga tentang pembuatan handicraft, jadi tidak melulu blangkonnya saja," katanya. (dks)

(and_)