SOLO, solotrust.com - Program Kemitraan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengembangkan aplikasi Bank Sampah Digital untuk membantu pencatatan transaksi pengelolaan sampah rumah tangga, Sabtu (10/9).
Aplikasi tersebut diluncurkan di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, yang telah memiliki 7 bank sampah baik yang diinisasi oleh pemerintah maupun swadaya masyarakat.
Bank sampah tersebut dikelola oleh ibu-ibu yang secara rutin menerima penyetoran sampah rumah tangga non-organik untuk selanjutnya disalurkan ke pengempul. Tak hanya itu, para pengelola bank sampah juga mengikuti sejumlah pelatihan guna meningkatkan ketrampilan dalam pengelolaan sampah.
“Aplikasi bank sampah digital ini merupakan terobosan bagi bank sampah di desa Pucangan khususnya agar pengelolaan bank sampah lebih maksimal dan memudahkan para pengelola juga nasabah,” kata Ketua Tim Pogram Kemitraan Masyarakat (PKM) FISIP UNS, Yuyun Sunesti.
Dalam laporan tertulis yang diterima Solotrust.com, Yuyun menambahkan migrasi data transaksi sampah ke arah digitalisasi transaksi seperti data nasabah hasil setoran sampah, rekap saldo dan mengecek saldo nasabah sangat dibutuhkan sebagai bentuk transparansi.
“Digitalisasi data bank sampah juga merupakan bentuk transparansi pengelolaan bank sampah dimana baik pengelola maupun nasabah bisa mengecek secara langsung saldo yang mereka miliki melalui aplikasi,” tandas Yuyun.
Peluncuran aplikasi Bank Sampah Digital Desa Pucangan banksampahpucangan.com, mendapat apresiasi dari pemerintah desa setempat. Sebab diharapkan aplikasi tersebut memudahkan utamanya menambah semangat warga untuk menyetorkan sampah.
“Pengelola bank sampah dapat memanfaatkan sebaik-baiknya aplikasi ini untuk membantu program desa dalam mengelola sampah di desa Pucangan. Diharapkan melalui aplikasi ini, para pengelola dan nasabah lebih termotivasi untuk aktif menyetorkan sampah rumah tangga mereka ke Bank Sampah yang ada di lingkungan mereka,” ujar Kepala Desa Pucangan, Budiono.
Sementara Ketua Forbassura Budi Satyana berharap digitalisasi bank sampah mampu menumbuhkan minat masyarakat di desa lain agar pengelolaan sampah terintegrasi.
“Berharap ide digitalisasi pengelolaan bank sampah ini bisa ditiru oleh desa-desa lain di wilayah kecamatan Kartasura agar pengelolaan sampah di kecamatan Kartasura lebih maksimal dan terintegrasi,” kata Budi.
(zend)