SEMARANG, solotrust.com - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai aplikasi seperti Grab, Gojek, Maxim dan Shopee menyampaikan aspirasinya di depan Kantor Gurbernur Jawa Tengah, Kamis (15/9). Mereka ingin pihak aplikator menaikkan tarif layanan usai kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Namun dari keempat aplikator tersebut, tarif layanan bagi driver Shopee sulit untuk menyesuaikan tarif yang sudah disepakati pada 11 September lalu.
Menurut koordinator lapangan dari Asosiasi Driver Online (ADO) Kota Semarang, Satria Bayu Setiaji menjelaskan tarif shopee dirasa sulit menyesuaikan kenaikan tarif imbas kenaikan harga BBM.
Hal itu lantaran layanan Shopee dianggap bukan transportasi online, melainkan jasa antar barang atau makanan.
"Menurut manajemen dari Shopee, layanan Shopee itu bukan transportasi online, bukan ojol, Shopee itu kurir, kendalanya disitu," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (15/9).
Kemudian ia menjelaskan kenaikan tarif bagi beberapa tranportasi online. Untuk driver Gojek dan grab mengalami kenaikan Rp1.600.
Untuk tarif Maxim, menurutnya tarif yang paling bawah atau paling murah dari aplikasi lain. Tarifnya jarak terdekatnya, imbuhnya, sekitar Rp6.400.
Sejauh ini, ia meminta kepada Gurbernur Jawa Tengah agar para aplikator segera mematuhi Peraturan Kementerian Perhubungan KP nomor 667 Tahun 2022. (fj)
(zend)