REMBANG, solotrust.com - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang membangun pasar kota Rembang pada awal tahun 2023 nanti masih menimbulkan polemik.
Saat ini, Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R) mengklaim mayoritas pedagang di pasar kota Rembang menolak jika pasar dipindahkan. Selain itu, sejumlah data juga sudah dikantongi P3R untuk menguatkan tekad mereka yang meminta pasar di revitalisasi saja.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R), Sutono menyampaikan, pendataan persetujuan pemindahan pasar kepada para pedagang dilakukan Pemkab Rembang dan P3R. Masing-masing mengklaim bahwa memiliki data yang akurat terkait persetujuan pemindahan pasar dan penolakan pemindahan pasar.
“Karena ada 2 pihak, pihak pasar dan pihak Pemkab saling mengklaim bahwa sama-sama mempunyai pendukung pedagang tidak mau pindah bagi P3R dan punya pendukung pindah bagi Pemkab,” kata Sutono kepada Solotrust.com, Rabu (21/9).
Agar tidak terjadi perbedaan data antara P3R dengan Pemkab melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM), Sutono meminta pendataan pedagang dilakukan secara bersama-sama. Agar data yang diperoleh jelas dan tidak ada lagi perbedaan serta saling klaim satu sama lain.
“Untuk itu apabila memang ke depan ini mau ada pendataan lagi saya kira lebih bagus nanti bersama-sama. Jadi, sama-sama kita terbuka di lapangan antara Dinindagkop dan P3R berjalan bareng. Sehingga nanti tahu persis mana yang mendukung mana yang tidak,” bebernya.
Berdasarkan pendataan P3R, sebanyak 1.193 pedagang dari total 1.665 pedagang yang memiliki kartu tanda dagang (kartadag) menolak jika pasar dipindahkan. Hanya 13 pedagang yang setuju pasar dipindah dan sisanya masih belum terdata.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Dinindagkop) dan UMKM Kabupaten Rembang, Mahfudz mengatakan, tahapan terkait rencana pembangunan pasar kota Rembang saat ini telah selesai dilakukan secara keseluruhan.
Pihaknya menyebut, pembangunan pasar kota Rembang akan menggunakan dana APBN melalui Kementerian PUPR senilai Rp120 miliar.
"Jadi untuk tahapan pembangunan pasar kota Rembang secara perencanan dan kajian-kajian serta lokasi sudah fix 100 persen," kata Mahfudz saat dihubungi Solotrust.com melalui sambungan telepon, Selasa (13/9).
"Namun karena nantinya penganggaran ini menggunakan dana APBN dari Kementerian PUPR, jadi kami sampai saat ini masih menunggu yang punya uang sampai ada penetapan APBN," imbuhnya. (mn)
(zend)