REMBANG, solotrust.com - Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R) kembali menyoroti rencana pembangunan pasar kota Rembang pada 2023 nanti. Kali ini, paguyuban mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang segera membuka data persyaratan atas rencana pembangunan pasar Rembang bersama para pedagang.
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R), Ahmad Nizar mengatakan, pihaknya mendesak Pemkab Rembang segera menggelar audiensi bersama para pedagang guna membahas data persyaratan atas rencana pembangunan pasar Rembang meliputi data studi kelayakan, perencanaan dan Detail Engineering Design (DED) pembangunan.
"Kami sudah menunggu sejak 2019 lalu, kapan ini Pemkab Rembang menggelar audiensi bersama para pedagang untuk membahas data secara transparan. Karena sampai saat ini, dari paguyuban sendiri belum pernah diperlihatkan data tersebut oleh dinas terkait," kata Ahmad Nizar kepada Solotrust.com, Jumat (7/10).
Nizar menilai, ketidaktransparanan Pemkab Rembang dalam perencanaan pemindahan dan pembangunan pasar kota menimbulkan kecurigaan oleh para pedagang. Pasalnya, alasan Pemkab Rembang untuk memindahkan pasar Rembang dinilai tak rasional.
"Kalau Pemkab Rembang sendiri terkesan tertutup dan tidak mau terbuka dengan para pedagang, ini jadi kecurigaan para pedagang. Pemkab Rembang ada rencana apa dibalik semua ini," ujarnya.
"Jika pembangunan pasar Rembang nantinya ditempati untuk para pedagang, seharusnya pedagang juga dilibatkan. Kali ini tidak, Pemkab ngotot sendiri ingin pindah pasar dan mengklaim data sudah lengkap tapi pedagang tidak dilibatkan sama sekali, ini ada apa," imbuhnya.
Sebelumnya, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengklaim, kini mayoritas 1000 lebih pedagang di pasar Rembang setuju dan siap untuk dipindah. Nantinya dalam pemindahan pasar, Pemkab Rembang tidak akan membebani para pedagang alias gratis tanpa dipungut biaya.
"Itu ada buktinya, ada tanda tangan dan fotonya pedagang mereka setuju pasar dipindah, dan tidak ada unsur paksaan. Jadi nanti pedagang ketika pindah dilokasi pasar yang baru tidak dipungut biaya apapun, semua gratis," ujarnya.
Hafidz menambahkan, rencana pembangunan pasar Rembang kini masuk dalam skala prioritas pemerintah pusat. Nantinya, pasar Rembang akan didesain menjadi pasar semi modern dan bisa menampung 2100 pedagang meliputi pedagang kios, los dan lesehan.
"Jadi pemerintah pusat sudah siap untuk membackup. Secara administratif sudah lengkap, mulai studi kelayakan, perencanaan, DED. Tata kota menjadi pertimbangan pertama kami, karena studi kelayakan yang dilakukan oleh pihak ketiga, kalau Rembang ingin jadi kota, pasar harus digeser," bebernya. (mn)
(zend)