SOLO, solotrust.com - Sebanyak 35 perempuan mandiri yang terdiri dari bakul jamu gendong, lenjonan, pecel gendar, jenang, cabuk rambak, abdi dalem keraton, sinden jalanan, hingga buruh panggul, bakal memeriahkan parade Berkebaya bersama Ibu Negara di Solo pada Hari Batik Nasional, Minggu (2/10) mendatang.
Mereka rencananya akan diberi apresiasi langsung dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi), yang rencananya akan hadir pada acara tersebut. Sebelum itu, para perempuan mandiri akan menyambut kedatangan Ibu Negara di Loji Gandrung sebelum parade berlangsung.
Ketua Acara sekaligus Wakil Ketua Himpunan Ratna Busana (HRB) Solo, Raden Ayu (RAy) Febri Haprasi Dipokusumo mengatakan 35 perempuan tersebut dipilih lantaran berkontribusi melestarikan kebaya. Mereka adalah perempuan yang sehari-harinya menggunakan kebaya.
"Karena para ibu bakul dan perempuan mandiri ini masih menggunakan kebaya dan kain batik sebagai busana sehari-hari dalam mereka bekerja, bahkan ada yang 35 tahun jual jamu terus berkebaya," ujarnya, Rabu (28/9) kemarin.
Setelah menyambut Iriana, para perempuan mandiri ini bakal mendapat apresiasi berupa donasi dari Iriana serta tamu undangan lain terdiri dari Istri Wakil Presiden Republik Indonesia (RI)IWury Estu Handayani, Istri menteri atau Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (RI) Puan Maharani, istri gubernur se-Indonesia, serta sejumlah tamu undangan lain.
HRB Solo mengandeng Bank Indonesia (BI) Solo bakal memberikan bantuan menggunakan pembayaran digital Kode QR Standar Indonesia (QRIS).
"Ibu Negara bersama Ibu-ibu OASE dan tamu undangan akan melakukan donasi melalui QRIS yang ada di sekitaran ibu-ibu mandiri, total donasi yang dikumpulkan seluruhnya akan dibagi ke 35 perempuan mandiri sebagai apresiasi," ungkap Febri.
"Kami mengapresiasi mereka masih nguri-nguri kabudayaan Jawi, kemudian mereka masih menampilkan citra perempuan Indonesia karena masih berkebaya dan berkain," tambahnya.
Febri menyebutkan, ketujuh dari 35 perempuan mandiri itu pernah diundang Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi saat perayaan Hari Kemerdekaan Agustus lalu. Mereka akan diberi penghargaan oleh Iriana.
"Nah 7 nya, 5 buruh pasar legi dan jamu gendong, kemarin diundang Pak Jokowi untuk upacara di Istana Negara, sehingga mereka menjadi 7 di antara 200 penjaga Bendera Pusaka dari Monas. Mereka akan mendapat penghargaan dari Ibu Negara," tuturnya.
Sementara itu, pelestarian kebaya juga akan terus dilakukan pihaknya. Bersamaan dengan Hari Batik Nasional, pihaknya akan mengupayakan penetapan Hari Kebaya Nasional dan akan mengupayakan menjadikan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Iriana juga mendukung penuh upaya tersebut. Ia juga menyebutkan, acara ini merupakan prakarsa dari Ibu Negara.
"Kami berharap besar semoga kegiatan berkebaya bersama Ibu Negara ini menggaungkan semangat Perempuan Indonesia berkebaya yang mana nantinya bisa memjadi tonggak momentum bersejarah untuk penetapan Hari Kebaya Nasional, dan semoga suatu saat nanti sudah diakui UNESCO akan juga penyerahannya pun di Kota Solo," tuturnya.
Acara Berkebaya bersama Ibu Negara akan dilangsungkan dengan parade dari Loji Gandrung menuju Dalem Wuryoningratan. Terdapat sebanyak 2.500 peserta berkebaya yang akan mengikuti parade itu. (dks)
()