Hard News

Baru Restock, Vaksin di Solo Kembali Kosong dalam Sehari

Jateng & DIY

11 Oktober 2022 10:30 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Kota Solo kembali mengalami kekosongan stok vaksin setelah sebelumnya mendapat 92 dosis vaksin lanjutan atau booster jenis Sinopharm Jumat (7/10) siang lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengungkapkan, stok vaksin itu habis dalam sehari setelah diedarkan Senin (10/10).



"Kemarin dapat vaksin Jumat 92 dosis sudah habis hari ini dalam sehari. Karena sabtu Sabtu libur, Jumat sudah siang, langsung hari ini saya buka sudah habis," ungkap Ning, sapaan akrabnya, Senin (10/10) sore.

Setelah kekosongan ketersediaan vaksin ini, pihaknya akan mengupayakan kembali mengadakan vaksin. Sebelumnya, Kota Solo telah mengalami kekosongan vaksin sejak Sabtu (1/10) lalu.

Ia mengimbau masyarakat yang belum melakukan vaksin, untuk melakukan vaksinasi di daerah sekitar Solo.

"Ini kita minta lagi coba saya minta lagi," ujarnya.

Kendati stok baru itu habis dalam sehari, Ning masih menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat untuk segera melakukan vaksin. Pihaknya pun mesti melakukan jemput bola ke tingkat wilayah untuk menggalakan vaksinasi.

"Sekarang beberapa masih ya (permintaan), tetapi kita yang ngoyak-ngoyak (ngejar-ngejar-red), ya biasanya ada langsung kita share lewat jaringan kader kelurahan," tuturnya.

Terlebih, angka kasus vaksin di Solo belum sepenuhnya nihil. Hingga Senin (10/10) dari data Satgas Covid-19, terdapat 9 rumah yang terjangkit Covid-19.

Ning menyebut, masyarakat tidak boleh abai dengan Covid-19 kendati saat ini sudah memasuki masa transisi pandemi menuju endemi.

Baginya, vaksin menjadi faktor vital pengendalian Covid-19, di mana, dikhawatirkan masyarakat yang belum mendapat vaksin dapat menyebarkan virus tersebut ke kalangan rentan seperti kelompok lanjut usia (Lansia) dan komorbid atau memiliki penyakit penyerta.

"Yang sehat harus vaksin booster karena supaya nanti juga tidak menulari kelompok yang komorbid dna lansia," terangnya.

"Kemudian karena protokol kesehatan masyarakat sekarang kan juga sudah agak menurun, ini vaksinasi menjadi penting," imbuhnya.

Masyarakat juga masih diimbau menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam membantu pengendalian angka Covid-19.

"Protokol kesehatan itu juga perlu, artinya kita tidak perlu terkurung terus dalam Covid-19 ini, aktivitas semuanya jalan ekonomi, pariwisata, pendidikan, budaya,  jalan, tetapi supaya Covid-19 ini terkendali kan kita harus bersama sama menjaga protokol kesehatan," jelasnya. (dks)

(zend)