Solotrust.com - Serial Animasi CGI Mitologi Jepang: Oni Thunder God’s Tale akan segera rilis di platform Netflix pada 21 Oktober 2022 dan tayang perdana secara offline di Animation Is Film Festival, Los Angeles pada 22 Oktober 2022.
Serial tersebut diproduksi oleh Tonko House, sebuah studio animasi berbasis di California, dengan Director Daisuke “Dice” Tsutsumi yang sekaligus merupakan co-founder dari Tonko House sendiri.
Dengan konsep animasi CGI, seluruh komponen karya seperti karakter, properti, background pada serial tersebut yang semula dengan tampilan 2D diterjemahkan kembali menjadi tampilan 3D melalui komputer agar terlihat lebih nyata.
Dibintangi oleh Momona Tamada sebagai Oni, Miyuki Sawashiro sebagai Emi, Archie Yates sebagai Kappa, Craig Robinson sebagai Naridon, George Takei sebagai Tengu.
Dan juga Tantoo Cardinal, Brittany Ishibashi, Omar Miller, Anna Akana, Charlet Takahashi Chung, Yuki Matsuzaki, Seth Carr, dan Robert Kondo.
Dilansir dari Instagram Tonko House, Oni merupakan salah satu makhluk mitologi Jepang yang sebagian besar legendanya diceritakan sebagai tokoh antagonis. Dan kisahnya menjadi inspirasi dibalik serial animasi Oni Thunder God’s Tale.
Sementara itu, dibalik proses pra produksi, director sekaligus kreator, Dice Tsutsumi mengungkapan kecemasannya, “Apakah diriku orang Jepang yang seutuhnya supaya layak untuk menyampaikan cerita ini (karakter Jepang, Oni) ?”
Dice lahir dan dibesarkan di Jepang, kemudian dirinya pindah ke US untuk berkuliah demi meraih impiannya menjadi seorang art director. Setelah bertahun-tahun tinggal di US, Dice pada akhirnya menguatkan tekadnya untuk memproduksi serial animasi dengan kisah mitologi Jepang, tanah airnya.
Serial tersebut sebagai bentuk jawaban dari kecemasan Dice, serta menjadi jawaban keingintahuan anak-anak Jepang yang tumbuh di US terhadap legenda negeri asalnya, Jepang.
Dibalik proses produksi, terutama pada backsound di serial ini, Dice bekerja sama dengan Taiko Drummer dari Jepang.
“Kami bekerja dengan beberapa drummer taiko top di Jepang. Saya sangat gugup ketika kami merekam karena orang-orang ini dilatih secara tradisional dan pasti memiliki segala macam aturan,” ujar Dice seperti yang dilansir di Cartoon Brew.
Musik scoring pada serial tersebut semakin mantab dengan sentuhan kultur Jepang asli dan menghasilkan kolaborasi yang epik antara teknologi modern dan kebudayaan Jepang.
“Banyak orang Jepang yang turut serta dalam produksi film ini juga, termasuk saya sendiri. Dan kami semua merasa bernostalgia mendengar musik scoring Oni,” jelas Dice. (mon)
()