Pend & Budaya

UMS Gelar Konferensi Internasional ISETH VIII

Pend & Budaya

3 Desember 2022 13:17 WIB

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) segera menyelenggarakan konferensi tingkat internasional, International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) VIII pada 5 dan 6 Desember 2022.

SUKOHARJO, solotrust.com - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) segera menyelenggarakan konferensi tingkat internasional, International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) VIII pada 5 dan 6 Desember 2022. 

Pembukaan ISETH akan digelar di Auditorium Mohammad Djazman UMS, Senin 5 Desember 2022 dengan menghadirkan tiga keynote speakers dari Chiha University Japan, Naokhali Science and Technology University Bangladesh, dan Universitas Sebelas Maret. Kegiatan ISETH VIII  ini telah berlangsung dari September.



Konferensi bertujuan mempertemukan para peneliti guna menyampaikan hasil kajian yang telah mereka lakukan sekaligus mempererat kolaborasi dan hubungan antara para peneliti untuk tetap melakukan publikasi.

ISETH 2022 menjadi konferensi kedelapan diselenggarakan UMS. Tahun sebelumnya, UMS tetap konsisten menyelenggarakan agenda tersebut, meskipun sedang dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga dilakukan konferensi secara virtual. 

Tahun ini, ISETH mengangkat tema "Academic Improvement for Recovery Acceleration" untuk percepatan penyembuhan pascapandemi.

Di depan awak media, Ketua Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar (LPPI) UMS, Agus Ulinuha menyampaikan maksud dari tema itu.

"Sebenarnya setelah Covid-19 yang dibutuhkan adalah bagaimana pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Untuk keperluan itu, banyak negara perlu membangun dari semua sisi, dan dari sisi keilmuan atau akademik itu ada kontribusinya. Akademisi dan peneliti diharapkan untuk menyampaikan gagasannya dari background keilmuan masing-masing," ungkap Agus Ulinuha, Jumat, (02/12/2022).

Makalah yang terkumpul dalam konferensi ini didominasi mahasiswa UMS dari berbagai jenjang studi, sebanyak 701 paper dari total 971 paper. Namun, Agus Ullinuha mengatakan jumlah ini masih kurang jika dibandingkan total mahasiswa sedang mengambil skripsi. 

Bagi mahasiswa yang menjadi pemakalah dalam konferensi ISETH VIII ini akan dibebaskan dari ujian skripsi dan otomatis mendapatkan nilai ujian A. 

"Mahasiswa yang berhasil untuk presentasi pada level tertentu dapat digunakan untuk menggantikan ujian pendadaran," kata ketua LPPI UMS itu. 

Selain mendapatkan keuntungan untuk tidak melakukan ujian pendadaran, UMS juga memberikan subsidi dana publikasi sehingga mahasiswa cukup membayar Rp100.ribu. (nas)

(and_)