Pend & Budaya

Hadirkan Seniman dari 19 Negara, Solo International Art Camp III: Rise Together, Rise Stronger

Pend & Budaya

25 Desember 2022 17:05 WIB

Delegasi dari beberapa negara yang hadir dalam gelaran Solo International Art Camp III 2022.

SOLO, solotrust.com - Pameran seni tahunan, Solo International Art Camp kembali digelar di Ndalem Joyokusuman Solo pada 22 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023. Seniman dari 19 negara turut bergabung menampilkan karya seni lukis dan patung dalam gelaran tingkat internasional ini.

Mengambil tema 'Rise Together Rise Stronger,' Solo International Art Camp kali ini diharapkan dapat berdampak pada pulihnya semangat berkreativitas setelah dua tahun sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.



Acara ini tidak hanya menampilkan karya seni dua dimensi (lukisan) dan tiga dimensi (patung), namun juga menampilkan seni kebudayaan sekaligus memberikan ruang berdialog, workshop, serta pameran hasil karya seniman lokal dan mancanegara.

Solo International Art Camphadir kali pertama pada 2016 dengan peserta dari 12 negara. Kegiatan ini menjadi wadah bagi seniman lokal Indonesia untuk mengekspreksikan hasil karya seni mereka dan bertukar ilmu dengan seniman mancanegara.

Acara ini diapresiasi banyak seniman lokal serta pemerintah Indonesia dan menjadi agenda dua tahunan. Solo International Art Camp II digelar pada 2018 mengundang 15 negara.

Kegiatan diselenggarakan Yayasan Jagoan Indonesia di bawah Sulistyo sebagai Commander Solo International Art Camp ini memungkinkan bagi penduduk seluruh dunia untuk membagikan perbedaan serta kreasi mereka masing-masing. Dengan begitu harapannya seni visual tumbuh dan berkembang menjadi bagian integral dan pertukaran antarbangsa.

"Solo International Art Camp III seharusnya hadir di tahun 2020, namun karena dampak pandemi Covid-19, acara ini tertunda sampai akhirnya bisa diselenggarakan pada Desember hingga Januari 2023. Kegiatan ini sangat dinanti oleh mereka, jadi tanpa kami open (buka-red) mereka sangat menunggu," terang Sulistyo.

Seniman dikenal dengan lukisan Ayam Jago ini menjelaskan, Solo International Art Camp III 2022 akan diikuti lebih dari 55 seniman dari Indonesia dan 19 negara lain.

Beberapa negara akan turut berpartisipasi, di antaranya Belanda, China, Bangladesh. Filipina, India, Tunisia, Jepang, Malaysia, Mexico, Mesir, Nepal, Polandia, Sri Lanka, Reunion Island, Singapura, Thailand, Vietnam, dan juga Indonesia.

"Solo International Art Camp 2022 ini diharapkan dapat menjadi ajang perkenalan diri para seniman dunia serta memperluas jaringan komunikasi seniman global. Indonesia masih menutup kunjungan seperti dari Bangladesh. Adapun untuk menghargai peserta dari Bangladesh yang sangat antusias, bahkan sudah membeli tiket, kami minta mereka mengirimkan untuk kami pamerkan di sini dan bendera mereka tetap berkibar di antara 19 negara peserta," ungkap Sulistyo.

Beberapa peserta luar negeri, seperti Melissa (Filipina), Mark (Belanda), dan Christ (Singapura) mempunyai kesan sama mengenai Solo. Mereka menyebut Solo sebagai kota kreatif, kota sangat berwarna dengan keramahan warganya.

"Keramahan orang-orang Indonesia tercermin dari Solo. Solo juga merangkul semua kebudayaan. Indonesia juga penuh kebanggan selalu memperkenalkan kebudayannya ke dunia," kata Mark.

Beberapa agenda penting dalam acara Solo International Art Camp 2022 adalah workshop seniman global pada 23 hingga 27 Desember 2022, International Art & Cultural Stage pada 25 Desember 2022, dan ditutup dengan International Art Exhibiton pada 29 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023.

"Pascapandemi ini kan bisa dibilang seniman itu yang paling kesulitan karena tidak bisa tampil, tidak bisa menyelenggarakan acara, tidak bisa berkegiatan kesenian yang mengundang massa. Jadi setelah pandemi ini kami saling menyemangati. Rise together, rise stronger, jadi tidak hanya tumbuh, tapi juga bersinar," pungkas Sulistyo.

Sementara itu, Branch Manager PT Mandom Indonesia Solo, Agus Kristanto turut mendukung acara ini. Menurutnya, kedatangan seniman mancanegara berdampak baik bagi pariwisata sekaligus pengenalan budaya lokal.

"Kegiatan seperti ini memang harus dilakukan berkelanjutan karena membawa mereka (seniman mancanegera) ke Indonesia, khususnya Solo bisa mengenalkan budaya. Ini sekaligus nanti pasti akan ada kolaborasi-kolaborasi berkelanjutan antara seniman lokal dan mancanegara," ungkap Agus Kristanto. (riz)

(and_)