SOLO, solotrust.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo telah memetakan Kecamatan Banjarsari sebagai wilayah rawan pelanggaran selama pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Untuk itu, pengawasan di wilayah tersebut akan diperketat.
Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono mengatakan, kriteria kerawanan tinggi ini di antaranya karena terdapat pemilih tak memenuhi syarat, namun masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Selain itu, Bawaslu mencatat pernah muncul isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di wilayah itu. Data Pemilu 2024 terdapat 190 pelanggaran tersebar di 13 kelurahan se-Kecamatan Banjarsari.
"Angka itu lebih tinggi dibanding empat kecamatan lain di Solo. Jadi ini bisa jadi bahan antisipasi di pilkada 2024," ujar Budi Wahyono, Kamis (12/09/2024).
Ia menyebutkan, Kecamatan Jebres digolongkan sebagai wilayah rawan sedang dengan 93 kejadian selama pemilu 2024. Adapun tiga kecamatan lain dikategorikan sebagai rawan rendah, yakni Kecamatan Pasar Kliwon (63 kejadian), Serengan (31 kejadian), dan Laweyan (55 kejadian).
“Secara global, indeks kerawanan pemilu Kota Surakarta (Solo) termasuk rawan sedang,” paparnya.
Bawaslu Solo, kata Budi Wahyono juga mencatat sejumlah isu strategis harus diperhatikan penyelenggara pemilu agar pilkada 2024 berlangsung lebih terbuka, jujur, dan adil.
Isu itu, yakni netralitas aparatur pemerintah dan penyelenggara pemilu, praktik politik uang, polarisasi masyarakat dan dukungan publik, penggunaan media sosial untuk kontestasi, keamanan, kompetensi penyelenggara adhoc, layanan kepada pemilih, hingga perselisihan hasil pemilihan.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu, Agus Sulistyo mengungkapkan, peta kerawanan tersebut menjadi instrumen penting untuk mendesain program dan mengantisipasi kompleksitas persoalan selama proses pemilihan.
“Bagi pihak eksternal, peta kerawanan dapat digunakan sebagai bahan oleh pemerintah, aparat penegak hukum, perguruan tinggi, kalangan media dan masyarakat sipil untuk bersama-sama mendorong penyelenggaraan pemilihan lebih demokratis dan berkualitas,” tukasnya. (add)
(and_)