Pend & Budaya

Warga Tolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia, Begini Tanggapan Kemenpora

Pend & Budaya

8 Maret 2023 20:03 WIB

Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Raden Isnanta. (Foto: Dok. solotrust.com/rizka)

SOLO, solotrust.com - Tim Nasional (Timnas) Israel mendapat penolakan untuk ikut berlaga di Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia. Penolakan itu berasal dari warga tergabung dalam Aliansi Solo Raya (Ansor) yang menggelar audiensi di DPRD Solo, Selasa (07/03/2023).

Mereka menganggap Israel sebagai negara penjajah. Sementara konstitusi Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 melakukan perlawanan bagi penjajah.



Menanggapi hal itu, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Raden Isnanta menyerahkan segala keputusan kepada FIFA.

"Kita serahkan kepada panitia karena panitia dari FIFA," ucapnya, saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (08/03/2023).

Raden Isnanta menjelaskan, Kemenpora dan pemerintah hanya sebagai penyedia fasilitas penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Dengan demikian, hal-hal yang sifatnya teknis seperti kepesertaan menjadi tanggung jawab FIFA.

Lebih lanjut, pihaknya meminta untuk tak mengaitkan olahraga dengan urusan politik.

"Keputusan di FIFA. Pemerintah tidak intervensi terhadap keputusan FIFA," tandasnya.

Sementara terkait kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah, Raden Isnanta mengungkap setiap venue telah siap digunakan. Fasilitas stadion terus dibenahi sesuai arahan FIFA.

"Tinggal waktu, hal teknis sudah ditangani FIFA bersama PSSI. Hingga saat ini penilaian FIFA positif. FIFA rutin datang karena saat ini ngantor di Jakarta," ucapnya.

Kini stadion ditunjuk sebagai venue Piala Dunia U-20 seperti Stadion Manahan Solo sudah ditutup untuk umum dan dalam proses renovasi. Seluruh aktivitas olahraga, hiburan, dan lainnya tak boleh digelar hingga Piala Dunia U-20 selesai.

Sementara stadion lain yang masih digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan konser, Raden Isnanta berharap akan segera diterapkan hal sama.

"Semoga itu konser terakhir. Boleh, tidak boleh (konser) itu FIFA, PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) bagiannya membangun memenuhi konsep FIFA," tukasnya. (riz)

(and_)