JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama lintas kementerian/lembaga menggelar acara Presidential Lecture bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta membuka perspektif CPNS agar memahami tantangan tugas di era industri 4.0.
Melansir laman resmi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), menpan.go.id, selain diisi pembekalan dari presiden, acara bertajuk 'Bersatu Dalam Harmoni: Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024', juga diperkaya sesi inspiring lecture dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, CEO Gojek Nadiem Makarim dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief.
"Pembekalan langsung dari presiden sangat berarti bagi para CPNS. Mereka diharapkan menjadi motor penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa menuju terwujudnya birokrasi berkelas dunia 2024," ucap Menteri PANRB, Asman Abnur, saat menyampaikan laporan kepada presiden pada acara Presidential Lecture bagi CPNS hasil seleksi CPNS 2017 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/03/2018).
Disampaikan pula, rekrutmen CPNS merupakan salah satu fokus pemerintah untuk memperbaiki kualitas aparatur sipil negara (ASN). Saat ini Indonesia dan dunia sedang menghadapi perubahan cepat di era industri 4.0, dicirikan dominannya peran mesin dan otomatisasi.
"Kita harus mempersiapkan modal SDM (sumber daya manusia) aparatur yang berintegritas dan profesional, menguasai teknologi informasi dan bahasa asing, memiliki jiwa hospitality dan entrepreneurship, serta daya networking untuk menghadapi tantangan dan mengantisipasi perubahan tersebut. Itulah smart ASN," imbuh Asman Abnur.
Jumlah ASN saat ini, menurut menteri PANRB mencapai 4,3 juta lebih. Komposisi terbanyak selain guru dan tenaga kesehatan, yakni jabatan pelaksana bersifat administratif sebesar 1,6 juta atau 26 persen. Komposisi ASN didominasi jabatan administrasi umum cukup berat karena tantangan era industri 4.0 menghendaki adanya spesialisasi keahlian.
"Untuk itu, rekrutmen ASN 2017 dan ke depan, kami fokuskan pada jabatan-jabatan spesifik sesuai dengan core business instansi guna membidik berbagai sasaran nawacita, serta meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional," kata Asman Abnur.
Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, fokus perbaikan manajemen ASN untuk menyongsong era industri 4.0 harus komprehensif. Mulai dari perencanaan, rekrutmen dan orientasi, pengembangan kapasitas, penilaian kinerja dan reward, promosi dan rotasi sampai dengan purnabakti.
(and)