Serba serbi

Gunakan 12 Lapangan, Laga Bulu Tangkis Polytron Walikota Cup Solo 2023 Libatkan 36 Wasit Unggul

Olahraga

09 Juni 2023 10:11 WIB

Gelaran Polytron Walikota Cup Solo 2023 melibatkan 36 wasit.

SOLO, solotrust.com - Gelaran Polytron Walikota Cup Solo 2023 masih berlangsung hingga Jumat (09/06/2023). Laga bulu tangkis skala nasional ini melibatkan 36 wasit.

Jumlahnya memang cukup banyak, mengingat kompetisi ini memaksimalkan 12 lapangan dalam tiga tempat pertandingan. Ketiganya, yakni GOR Sritex Arena A, Sritex Arena B, serta GOR Universitas Sebelas Maret (UNS)



Koordinator Wasit Polytron Wali Kota Cup Solo 2023, Raventus Pongoh, mengungkap masing-masing lapangan diawasi tiga wasit selama babak penyisihan. Khusus pada babak semifinal dan partai final, jumlah wasit akan ditambah menjadi empat orang.

"Mulai Jumat (09/06/2023), Sritex A wasitnya empat orang," imbuhnya.

Dalam ajang ini, Raventus Pongoh mengatakan, wasit bekerja selama 15 jam. Interval waktu tersebut normal bagi seorang wasit. Kendati begitu, wasit harus tetap professional, menjaga konsentrasi hingga laga dinyatakan selesai.

"Sebagai koordinator wasit, kami mengingatkan teman-teman, jangan lupa minum vitamin, istirahat cukup, jangan terlalu sering kelayapan. Biasanya teman-teman wasit yang lebih muda dari saya, mereka rata-rata suka keluar malam. Kalau pada dasarnya bisa mengatur waktu ya, it's okay," katanya kepada awak media di sela kegiatan.

Perihal meminimalisasi kesalahan, Raventus Pongoh menjelaskan, itulah gunanya rotasi. Sebisa mungkin satu lapangan empat wasit guna memudahkan kapan waktu bertugas dan istirahat.

Kendati terjaga selama 15 jam, Raventus Pongoh tak henti-hentinya meminta para wasit untuk menjaga stamina dan kesehatan. Wasit Polytron Walikota Cup 2023 bersiap mulai pukul 08.00 tepat hingga akhir laga pukul 23.00 WIB.

"Apakah harus empat? tidak, bergantung host (pelaksana) maunya seperti apa. Kalau kita satu lapangan tiga orang pun tetap bisa istirahat, tinggal kita ngaturnya saja," terang pria yang memiliki lisensi Badminton Asia Certificated tersebut.

Disinggung soal cara pengawasan wasit, Raventus Pongoh mengaku seluruhnya 'stick to the rules' alias berpegang pada peraturan. Tak ada perbedaan saat mengawasi laga kategori junior atau dewasa.

"Sama aja. Tidak ada rules 'oh kalau untuk junior harus giniin ya?',  no. Level kita sama dengan sirnas (sirkuit nasional). Hanya saja mungkin ranking poinnya yang tidak sama, tapi kita tetap dapat ranking poin. Otomatis semua pemain yang terlibat di sini adalah pemain-pemain yang sudah biasa bermain di sirnas. Otomatis peraturan harus tetap dijalankan sesuai yang berlaku," tambahnya.

Artinya, dalam gelaran ini tidak ada pilih kasih. Tidak juga dengan diskriminasi. Semua atlet sama.

"Kalau soal kendala tidak ada, semua berjalan dengan baik, cuaca juga oke, ppuji Tuhan tidak hujan. Angin memang ada sedikit, tapi tidak semua lapangan, jadi aman-aman saja," tukas Raventus Pongoh. (riz)

(and_)