Serba serbi

Umumkan Kebijakan Baru, Elon Musk Batasi Tweet yang Dibaca Pengguna

Teknologi

5 Juli 2023 12:03 WIB

Elon Musk yang kini menjadi pemilik Twitter (Foto: Instagram/@elonrmuskk)

Solotrust.com - Sejak dibeli Elon Musk, Twitter mengeluarkan kebijakan kontroversial dan penuh tanda tanya. Teranyar, miliarder Amerika Serikat (AS) ini membatasi jumlah cuitan yang dibaca pengguna setiap harinya. Alih-alih mendapat dukungan, kebijakan itu justru menuai respons sebaliknya.

Ya, bukan kali ini saja Elon Musk mengeluarkan keputusan kontroversial. Sebelumnya, ia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 80 persen karyawan, termasuk petinggi Twitter dan juga penghapusan hari isitirahat.



Selain itu fitur centang biru (terverifikasi) berbayar dengan berbagai keuntungan dan batasan yang ada, disusul dengan batasan akses pengguna Twitter.

Tepat  1 Juli 2023, Elon Musk mengumumkan kebijakan baru untuk Twitter. Ia membatasi jumlah tweet atau cuitan yang dapat dibaca pengguna setiap harinya. Bahkan, cuitannya ini meraih 565 juta viewers sebagai rekor tertinggi penayangan.

Akun tak terverifikasi hanya bisa membaca 600 tweet per hari lalu ditambah menjadi 800 tweet. Sementara akun baru tak terverifikasi hanya bisa membaca maksimal 400 tweet per hari. Adapun untuk akun terverifikasi berbayar dibatasi menjadi 8000 tweet per hari.

Menurut Elon Musk, langkah ini diambil karena adanya pengambilan data sangat besar serta tingginya manipulasi sistem. Kebijakan baru ini membuat heboh pengguna Twitter.

Kebijakan sementara ini, nantinya pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta mendaftar atau masuk ke akun serta memverifikasi untuk melihat sebuah tweet lebih banyak.

Verifikasi adalah program berlangganan dari Twitter di bawah Musk untuk penggunanya. Pada laman Twitter tertulis 'Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru'.

Di bawah pimpinan Elon Musk, Twitter merangkai tindakan pengembalian pengiklan yang meninggalkan platform ini. Selain itu, peningkatan pemasukan dilakukan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai program berbayar, yakni Twitter Blue. Verifikasi terbagi atas dua kategori, yakni pengguna personal (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba).

Adapun untuk pengguna personal, harga berlangganan berkisar Rp1,25 juta per tahun atau Rp120 ribu per bulan. Sementara pengguna organisasi, harga berlangganan atau mendapat verifikasi berkisar Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.

Rencananya memang awal bulan ini Twitter akan fokus pada kemitraan video, pencipta, dan perdagangan untuk merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial di luar periklanan digital. (Anggi)

(and_)