Ekonomi & Bisnis

Tingkatkan Daya Saing, Jokowi Dorong Industri Mebel Cari Mitra Global

Ekonomi & Bisnis

14 September 2023 14:42 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka IFFINA Expo & Design 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (14/09/2023) pagi. (Sumber: Tangkapan Layar)

BANTEN, solotrust.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Expo & Design 2023 di  Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (14/09/2023) pagi.

Dalam sambutan, presiden mendorong agar pelaku industri mebel di dalam negeri dapat membuka diri untuk bekerja sama dengan pengusaha mebel dari luar negeri.



“Harus terbuka mau berpartner dengan industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar, entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China, kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendirilah perusahaan itu, terbuka dan mau berpartner,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Jokowi meyakini, kemitraan akan meningkatkan peluang pelaku industri mebel untuk mengisi pasar dunia. Ia mengungkapkan, dari potensi pasar mebel mencapai 766 miliar Dolar AS, Indonesia baru mampu mengisi porsi sangat kecil, yakni 2,8 miliar Dolar AS pada 2022.

“Indonesia ini ranking 17 di bawah Vietnam yang ranking kedua, di bawah Malaysia yang di-ranking 12, padahal kita sumber daya, bahan baku, SDM (sumber daya manusia) kita sebetulnya sangat siap," urai Jokowi.

"Saya ingat di tahun-tahun ’90-an, kalau kita pameran di luar, entah di Jerman, di Italia, maupun di Prancis, kita itu kelihatan merajai. Sekarang kok bisa nomor 17, ada sesuatu yang memang harus kita benarkan. Menurut saya karena kita tidak mau berpartner, menurut saya, negara lain saling berpartner,” sambungnya.

Presiden menambahkan, industri mebel di Indonesia memiliki keunggulan dari sisi bahan baku dan sumber daya manusia yang jika digarap serius akan melambungkan daya saing produk mebel dalam negeri.

“Kita patut bersyukur Indonesia memiliki keunggulan, baik dari sisi bahan baku, dari sisi sumber daya manusia, dan juga kekayaan seni budaya kita. Inilah modalitas utama kita di bidang industri mebel, sehingga saya yakin jika digarap secara serius, industri ini akan menjadi unggulan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai produk-produk mebel dari luar negeri. Ia mengungkapkan, belanja pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), maupun badan usaha milik negara (BUMN) tahun ini mencapai Rp1.236 triliun, termasuk di dalamnya belanja mebel.

“Mebel tadi disampaikan Pak Dedy [Dedy Rochimat, Ketua Asmindo] kurang lebih 1,1 [miliar Dolar AS], berarti Rp17 triliun, gede banget, dan banyak diisi oleh furnitur impor. Oleh sebab itu, segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-katalog agar memudahkan. Artinya, memang bolanya dari Bapak-Ibu semuanya, mau membuka diri untuk berpartner dan mau mengambil pasar di dalam negeri seratus persen, mestinya diambil oleh Asmindo,” tukasnya.

(and_)