SOLO, solotrust.com - Pembibitan pebasket potensial di Kota Solo dimatangkan sejak dini. Hal itu tampak di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kota Solo 2023, mewadahi kemampuan pelajar mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Di jenjang SD, 16 tim mix berjuang di Sritex Arena pada 9 dan 10 Oktober. Head Coach SD Kristen Manahan, Wongso Suseno, mengatakan pertandingan Popda tingkat SD baru kali ini diadakan di Solo.
"Bagus. Baru kali ini SD ada pertandingan Popda. Kegiatan ini untuk pembibitan di Solo sangat bagus dan juga untuk perkembangan (basket) nantinya," kata dia.
Anak asuh Wongso Suseno bersua dengan SD SK PNK Surakarta. Dalam pertemuan pertama ini, SD Kristen Manahan unggul 11-7 dari lawannya.
"Di pembukaan, anak-anak mainnya juga sudah bagus, soalnya dari dulu SD Kristen Manahan juga belum pernah mengeluarkan tim basket. Baru kali ini," jelas Wongso Suseno.
Kendati terbilang baru, siswa SD Kristen Manahan giat berlatih.
"Kami latihan tiap hari untuk (bangun) chemistry sama team work-nya," imbuh dia.
Sementara itu, Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Solo, Bagus Andrean John, menjelaskan tujuannya membuka pertandingan sejak kelas SD. Ia menyebut ingin mengembalikan marwah Solo sebagai Kota Basket.
"Saya mengusulkan untuk SD ini karena investasinya tidak kecil. Terima kasih atas dukungannya. Pemerintah Kota Solo, mas wali, Dispora," kata pria kerap disapa paman John.
Usulan terselenggaranya jenjang SD juga diapresiasi Subkoordinator Olahraga Prestasi Dispora Kota Solo, Iskak. Menurutnya, ini merupakan ide cemerlang.
"Biasanya SD tidak ada karena provinsi juga sejak dulu tak ada. Kami ingin menghadirkan daya saing tinggi, makanya membina adik adik sedini mungkin. Usulannya ketua Perbasi Kota Solo cemerlang. SD harus ada karena harus membina sedini mungkin, makanya kami setujui dari pemerintah untuk diadakan jenjang SD," papar Iskak.
Sekretaris Perbasi Solo, Fachruddin Siregar, mengutarakan pelaksanaan Popda jenjang SD juga bertujuan menyosialisasikan basket karena rata-rata tidak semua sekolah paham tentang olahraga ini..
"Semua sekolah di Solo boleh ikut. Kami harus menyosialisasikan sejak dini bahwa aturannya basket itu berbeda seperti ini, bertanding harusnya pakai seperti ini. Kami harapannya Solo jadi kota basket, mulai dari awal lah, mulai dari dini hingga veteran, jadi tidak melulu di Semarang. Harapanya dari Perbasi, programnya Mas John juga bisa narik Solo itu kota basket," jelasnya.
Sementara itu, jenjang SMP dan SMA bakal digelar 10 hingga 12 Oktober mendatang. Khusus untuk SMP ada 27 peserta, sedangkan tingkat SMA 26 peserta.
"Jadi pesertanya kurang lebih hampir 67 tim dari tingkat SD hingga SMA," tukas Fachruddin Siregar. (riz)
(and_)