SOLO, solotrust.com - Tahu gejrot dikenal sebagai makanan khas Cirebon dengan harga terjangkau dan dapat dijumpai di mana pun, termasuk Kota Solo.
Ya, tahu gejrot memang banyak digemari masyarakat. Hal inilah yang membuat Martini memutuskan menafkahi keluarganya dengan menjajakan makanan berbahan dasar tahu itu.
Kepada solotrust.com, Martini mengaku baru menggeluti pekerjaannya sebagai penjaja tahu gejrot sekira enam bulan.
"Saya berjualan di sini sudah enam bulan," ucap wanita 35 tahun itu saat dijumpai di lapaknya, Rabu (10/11/2023).
Menurutnya, penghasilan yang didapat setiap kali berjualan tidak menentu. Khusus weekend alias akhir pekan, Martini dapat mengantongi omzet lebih dari hari biasanya.
"Kalau hari-hari biasa tidak terlalu ramai. Biasanya Hari Sabtu dan Minggu banyak pengunjung kuliner di sini, omzetnya bisa lebih dari hari biasanya," kata dia.
Seperti pedagang kaki lima umumnya, uang hasil penjualan tahu gejrot digunakan Martini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Biasanya penghasilan saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, walau setiap harinya tidak menentu, apalagi saat ini cuaca sedang berubah-ubah kadang ramai kadang tidak," ungkapnya.
Setiap kali menjajakan dagangannya di Kota Solo, Martini menggunakan gerobak keliling mulai pukul 17.00 hingga 22.00 WIB. Ia membanderol tahu gejrot dagangannya dengan harga Rp5000 per porsi.
*) Reporter: Shara Umi Anggraini/Citra Purnama Sari/Anggri Septiani
(and_)