Pend & Budaya

Berkain Bersama Mahasiswa UMS dalam Kampanye Kembali Berbatik

Pend & Budaya

25 Desember 2023 21:34 WIB

Kelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membentuk komunitas Kembali Berbatik dan mengajak masyarakat, khususnya kalangan muda-mudi Kota Solo untuk ikut serta dalam kampanye Kembali Berbatik melalui konten visual. (Foto: Dok. solotrust.com/Ratna Nur Ghoniah)

SOLO, solotrust.com - Batik bukan hanya sebuah seni tekstil, namun juga merupakan warisan budaya yang kaya dengan nilai-nilai sejarah, simbolisme, dan keindahan estetika. 
 
Pengakuan UNESCO terhadap batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan pada 2009 memperkuat pentingnya batik sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. 
 
Pemakaian batik acap kali juga dianggap sebagai cara untuk mengekspresikan nasionalisme dan cinta terhadap warisan lokal. Sayangnya, masih banyak kalangan masyarakat kurang aware terhadap budaya batik dan menganggapnya sebagai tradisi kuno.
 
Melihat fenomena ini, kelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membentuk komunitas “Kembali Berbatik” dan mengajak masyarakat, khususnya kalangan muda-mudi Kota Solo untuk ikut serta dalam kampanye “Kembali Berbatik” melalui konten visual pada instagram, fashion show, dan street photography.
 
Musfiqun Akbar selaku ketua dalam komunitas ini berharap adanya kampanye ini menjadikan turning point dalam melestarikan budaya berbatik. 
 
 
"Tujuannya ya membangkitkan kembali minat berkain kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Kota Solo dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menggunakan kain batik dalam berpakaian guna melestarikan batik sebagai budaya,” ungkapnya pada fashion show dan street photography di Night Market Ngarsopuro, Sabtu (23/12/2023).
 
Dengan menyamai kembali nilai budaya dalam setiap gaya fashion, Musfiqun Akbar bilang, komunitas Kembali Berbatik ingin menunjukkan bagaimana batik dapat berevolusi dengan integrasi desain lebih modern dan gaya lebih santai.
 
"Dalam hal ini dengan motif yang lebih abstrak, warna-warna cerah, dan kombinasi kreatif. Jadi pemakaian batik tidak lagi terbatas pada acara-acara formal, tapi  juga bisa diaplikasikan dalam pakaian sehari-hari, seperti kaus, celana, atau jaket,” imbuh dia. 
 
Khalayak juga dapat melihat tutorial berkain, ide-ide outfit batik, serta konten menarik lainnya pada akun Instagram @kembali.berbatik yang telah kolaborasi bersama konten kreator serta influencer. 
 
Komunitas ini mengharapkan kampanye mereka dapat terus berlangsung dan mengubah pandangan kuno masyarakat serta kalangan muda terhadap batik, agar batik menjadi salah satu gaya fashion dan tetap lestari dalam budaya di Indonesia.
 
*) Reporter: Ratna Nur Ghoniah

(and_)