JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk meningkatkan peran pekerja migran Indonesia (PMI) dalam pembangunan pariwisata nasional, pemberdayaan masyarakat, serta perluasan promosi pariwisata Indonesia ke dunia internasional. Para pekerja migran ini juga akan mendapatkan pelatihan sebagai duta pariwisata Indonesia.
Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, awal pekan ini.
"Hari ini kita menandai langkah strategis dalam mengembangkan sinergi antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta jajaran atas kerja sama yang baik ini," kata Widiyanti Putri Wardhana, dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata, kemenpar.go.id.
Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong pembangunan merata dan menghadirkan kemerdekaan makin nyata, saat pekerja migran diberdayakan untuk membangun bangsa dan menggerakkan pariwisata sebagai sumber kesejahteraan.
Kementerian Pariwisata, lanjut Widiyanti Putri Wardhana, akan menyiapkan pelatihan Wonderful Indonesia Hospitality Skills. Program ini akan membekali para calon pekerja migran Indonesia dengan keterampilan dasar pariwisata serta pelayanan (hospitality). Melalui pelatihan ini para pekerja migran Indonesia diharapkan bisa tampil lebih percaya diri, komunikatif, dan membawa citra positif Indonesia dalam interaksi mereka di luar negeri.
Kementerian Pariwisata juga akan menyinergikan program Desa Wisata dengan Desa Migran EMAS (Edukatif, Maju, Aman, dan Sejahtera) dari Kementerian P2MI.
"Desa Migran EMAS akan kami dorong untuk berkembang menjadi desa wisata dengan kekuatan budaya, alam, dan kearifan lokal yang menjadi daya tariknya," sebut Widiyanti Putri Wardhana.
Ia menegaskan peran pekerja migran Indonesia sebagai pahlawan devisa, sekaligus representasi secara nyata wajah Indonesia di dunia internasional.
"Sebagai bagian dari diaspora, mereka membawa citra Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Peran ini menjadikan mereka sebagai kekuatan diplomasi yang menyampaikan pesan budaya melalui interaksi nyata di negara tempat mereka bekerja," bilang Widiyanti Putri Wardhana.
"Penandatanganan ini menandai awal kerja nyata pekerja migran Indonesia untuk membawa pengalaman dan semangat membangun kampung halaman. Melalui mereka, pariwisata diharapkan semakin tumbuh sebagai penggerak komunitas, jembatan budaya, dan media promosi Indonesia di kancah global," lanjutnya.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam memberikan pelindungan serta peningkatan kapasitas para pekerja migran Indonesia.
Untuk itu, kerja sama antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia bersama Kementerian Pariwisata menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan keterampilan para pekerja migran Indonesia.
"Bersama Kementerian Pariwisata kita membangun paling tidak dua kerja sama. Pertama, kerja sama penyiapan sumber daya manusia dalam pelatihan-pelatihan karena kebutuhan hospitality, spa, dan lain sebagainya di luar negeri juga cukup besar. Kedua, di Kementerian Pariwisata ada desa wisata yang kadang beririsan dengan Desa Migran Emas yang dikelola sebagian besar di dalamnya adalah pekerja migran, ini juga menjadi kerja sama kita dalam pemberdayaan," papar dia.
(and_)