Ekonomi & Bisnis

Industri di Solo Alami Pergeseran dari Manual ke Digital

Ekonomi & Bisnis

6 April 2018 09:06 WIB

Ilustrasi

SOLO, solotrust.com- Beberapa sektor industri di Solo telah memasuki era revolusi industri ditandai dengan adanya digitalisasi mesin. Hal itu diungkap oleh Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo, Wahyu Hariyanto. Menurutnya, sudah beberapa sektor industri yang masuk era digitalisasi mesin antara lain industri tekstil, kimia, makanan & minuman, serta percetakan.

"Seperti kita ingat tahun 1980-1990 ada istilah teknologi industri di mana industri berkembang lebih modern dengan penggunaan mesin-mesin produksi. Ini lebih modern lagi dengan digitalisasi mesin jadi mesin produksi yang bisa dikendalikan dengan digital atau internet," paparnya pada media, Kamis (5/4/2018).



Beberapa pabrik tekstil di kawasan Solo Raya melakukan digitalisasi mesin ditandai teknologi digital printing yang menggantikan tenaga manusia. Industri plastik dan industri percetakan telah memakai teknologi mutakhir. Industri makanan dan minuman juga sudah menggunakan mesin digital mulai proses produksi hingga pengemasan.

Pihaknya berharap, berkembangnya era digitalisasi mesin ini tidak menimbulkan resiko salah satunya pengurangan tenaga kerja. Ia mencontohkan industri tekstil yang untuk kebutuhan motif-motif kain terutama batik masih butuh pengerjaan secara manual dengan tangan.

"Harapannya ada sektor lain selain industri yang berpotensi menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, saat revolusi industri ini berjalan," ujarnya.

Selain itu, adanya revolusi industri yang ditandai digitalisasi mesin, menurutnya membutuhkan investasi besar. Industri dengan modal besar dinilai akan mudah menangkap peluang tersebut. Namun, industri kelas menengah pun harus bersiap memperhitungkan resiko dan menangkap peluang di era digital ini. (Rum)

(wd)