SOLO, solotrust.com – Setiap tahunnya, secara rutin diselenggarkaan Konser Gamelan Musim Semi di Kampus Simon Fraser University West Hasting, Vancouver, Kanada (4/4/2018). Acara ini selalu dilakukan sebagai penutup mata kuliah Gamelan Jawa yang ada di sana.
Ada yang berbeda di tahun ini karena Tari Salonde dan Tari Topeaju dari Sulawesi Tengah ikut ditarikan dalam acara tersebut.
Dilansir dari laman kemlu.go.id, Jumat (6/4/2018), Dr Sutrisno Hartana selaku instruktur kelas gamelan mengatakan bahwa kelas tersebut dimulai sejak Januari 2018. Kelas tersebut diikuti sebanyak 40 siswa.
Khusus untuk tahun ini, para siswa memperoleh kesempatan langka karena selain mempelajari Gamelan Jawa juga berkesempatan melakukan kolaborasi dengan seniman asal Palu, Smiet Abdul Hamid. Pada 21 Maret 2018 lalu, Smiet berkunjung ke SFU guna memberikan coaching clinic dan mengajarkan para siswa di sana untuk menarikan Tari Salonde dan Tari Topeaju dari Sulawesi Tengah.
Saat pembukaan Konser Gamelan, Konjen RI di Vancouver menyampaikan apresiasinya kepada Dr Sutrisno Hartana dan SFU selaku penyelenggara atas edukasi seni Gamelan Jawa kepada para siswa di Kanada.
Lebih lanjut, Konjen RI juga memberikan penghargaan kepada para siswa atas ketekunan dan komitmen mereka mempelajari seni dan budaya Indonesia. KJRI juga siap memfasilitasi apabila para siswa berniat untuk terus mendalami seni musik gamelan paska berakhirnya kelas mereka di Bulan April.
Konser tersebut terbagi dalam dua segmen yakni diawali dengan segmen Gamelan Jawa sebanyak empat tembang dan diakhiri dengan dua musik dan tari asal Sulawesi Tengah yakni Tari Salonde dan Tari Topeaju. Gamelan musik Jawa yang ditampilkan adalah ‘Ladrang Jagung-Jagung’, ‘Ketawang Puspawarna’, ‘Lancaran Gambuh Laras’ serta tembang kontemporer berjudul ‘Gun-Jail’.
Permainan gamelan disertai lantunan sinden oleh para siswa mengalun dengan lembut sehingga memukau sekitar 50 masyarakat yang menghadiri konser. Pada segmen kedua, para siswa menampilkan musik dan Tari Salonde serta Topeaju yang bercorak dinamis dan mengundang tepuk tangan dari para penonton.
Khusus pada konser tahun ini, Dr Sutrisno Hartana menyiarkan secara live streaming acara konser kepada sekitar 150 kelompok gamelan dan seni budaya Indonesia di wilayah Amerika Utara, Eropa dan Australia. Seniman Palu, Smiet Abdul Hamid, beserta Dewan Kesenian Palu turut pula menyaksikan konser tersebut melalui fasilitas video conference sehingga dapat berinteraksi langsung dengan para siswa saat mereka memainkan segmen musik dan Tari Sulawesi Tengah. (Lin)
(way)