Serba serbi

Sensasi Pedas Mantap Rica Solo, Bikin Lidah Bergoyang dan Ingin Lagi

Wisata & Kuliner

20 Agustus 2024 15:05 WIB

Rica, salah satu kuliner khas Kota Solo dengan cita rasa pedas, gurih, dan kaya rempah. (Foto: Dok. solotrust.com/Bulan Azzahra)

SOLO, solotrust.com - Bagi para pecinta kuliner pedas, nama Rica ISI tentu sudah tak asing lagi. Kuliner khas Solo ini telah berhasil memikat banyak lidah dengan cita rasanya yang pedas, gurih, dan kaya rempah. Di balik kelezatannya, terdapat kisah menarik tentang warung Rica ISI yang kini menjadi legenda kuliner di Kota Bengawan.

Rica ISI terkenal dengan cita rasa autentiknya ini, konon sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Warung sederhana milik Bu Sartini ini awalnya hanya menjadi tempat makan favorit mahasiswa di sekitar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Seiring berjalannya waktu, popularitas Rica ISI semakin melejit hingga dikenal masyarakat luas.



Rahasia kelezatan Rica ISI terletak pada paduan bumbu-bumbu pilihan diracik secara khusus. Cabai segar, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan aneka rempah lainnya diolah menjadi bumbu halus, lalu ditumis bersama potongan daging ayam atau sapi. Perpaduan bumbu pas menghasilkan rasa pedas yang nendang di lidah, namun tetap terasa gurih dan kaya rempah.

Selain rasanya khas, Rica ISI juga disajikan dengan porsi cukup besar. Nasi putih hangat, lauk pauk berupa daging empuk, dan sambal melimpah membuat setiap suapan terasa begitu memuaskan. Tak heran jika banyak pelanggan ketagihan dan rela mengantre panjang untuk bisa menyicipi Rica ISI.

Salah satu pelanggan setia Rica ISI, Arnold Wisesa, mengaku dirinya sudah berlangganan rica di warung Bu Sartini sejak kuliah.

"Saya sudah langganan Rica ISI sejak kuliah. Rasanya itu lho, bikin ketagihan. Meskipun pedas, tapi rasanya pas banget di lidah," bilangnya.

Pendapat serupa juga diungkapkan Ovi Dewi Oktavia, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).

"Setiap kali kangen masakan rumahan pasti langsung ingat Rica ISI. Porsinya juga pas, jadi nggak bikin kenyang banget," ungkapnya.

Sayangnya, sejak beberapa waktu lalu, warung Rica ISI milik Bu Sartini harus tutup sementara. Hal ini membuat para pelanggannya merasa sedih dan kehilangan.

Kendati demikian, semangat untuk melestarikan cita rasa Rica ISI tak pernah padam. Beberapa mantan karyawan Bu Sartini kini membuka warung Rica ISI dengan resep sama.

Menurut seorang pelanggan, Kharisma Khairunnisa, Rica ISI menjadi alternatif santapan nikmat bagi kalangan mahasiswa.

"Buat mahasiswa seperti saya, Rica ISI ini penyelamat banget. Harganya murah, rasanya enak, dan porsinya pas," ujarnya.

Meskipun warung aslinya sudah tutup, namun warisan rasa ditinggalkan Bu Sartini tetap hidup dan terus dinikmati banyak orang. Rica ISI telah menjadi salah satu ikon kuliner Kota Solo tak lekang waktu.

Bagi kamu yang penasaran dengan sensasi pedasnya, jangan ragu untuk mencoba Rica ISI. Dijamin, lidahmu akan bergoyang dan ingin lagi!

*) Reporter: Bulan Azzahra/Annisa Afrilia)

(and_)