Hard News

Tumurun Private Museum Gelar Open House, Ratusan Koleksi Keluarga Besar Lukminto Ditampilkan

Jateng & DIY

14 April 2018 14:24 WIB

Tumurun Private Museum saat menggelar acara open house pada Sabtu (14/4/2018). (solotrust-vin)

SOLO, solotrust.com - Tumurun Private Museum menggelar acara open house pada Sabtu (14/4/2018). Museum yang beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional RT 02 RW 04, Teposanan Sriwedari, Laweyan itu berisi koleksi Almarhum HM Lukminto dan koleksi dari putra-putra dari keluarga besar Lukminto.

Almarhum HM Lukminto merupakan pendiri sekaligus pemilik perusahaan PT Sri Rejeki Tekstil di Kota Solo yang berdiri sejak tahun 1996.



Selain memimpin perusahaan tekstil terbesar, HM Lukminto merupakan seorang penikmat dan kolektor karya seni. Maka bisa dipastikan koleksi yang ditampilkan dalam museum pribadi itu sangat lah berharga.

"Tumurun Private Museum sendiri memiliki makna mewariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Dan hari ini museum kita buka secara umum, kita mengundang 300 pengunjung untuk melihat koleksi Tumurun," ungkap pemilik Tumurun Private Museum, Iwan Kurniawan Lukminto, Sabtu (14/4/2018).


Wawan sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Tumurun Private Museum menjadi salah satu dedikasi keluarga besar Lukminto di bidang seni, khususnya seni rupa Indonesia.

Maka dari koleksi karya seni yang ditampilkan merupakan hasil karya anak bangsa sendiri. Dirinya menilai kesadaran masyarakat di Indonesia untuk mencintai karya seni dalam negeri masih kurang.

"Tujuannya untuk menghargai seni rupa di Indonesia. Karena seni rupa di Indonesia ini memiliki potensi yang luar biasa. Namun peminat dalam negeri ternyata masih sangat kurang, masyarakat lebih suka karya luar negeri," jelas Wawan.


Disinggung jumlah koleksi Tumurun Private Museum, Wawan menyatakan ada sekitar 100 koleksi karya seni yang ditampilkan. Tak hanya karya seni, tiga mobil lawas peninggalan almarhum HM Lukminto juga dipajang sehingga menambah keistimewaan dari museum itu sendiri.

"Jumlah koleksi ada sekitar 100 karya seni baik yang kontemporer dan modern. Memang tidak terlalu banyak, saya tidak mengandalkan kuantitas tetapi mengandalkan kualitas," imbuhnya. (vin)

(way)