Hard News

Soal Sertifikasi Muballigh, Menag Singgung Pentingnya 5 Unsur Dakwah

Nasional

19 Desember 2024 14:34 WIB

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan pandangannya terkait ide sertifikasi muballigh. Menurutnya, ide ini sudah bergulir sejak lama.

Sebagai sebuah ide, menag minta hal itu dikaji secara komprehensif dan tidak reaktif.



"Kita tidak bisa juga reaktif ketika ada masalah langsung sertifikasi dan lainnya. Itu namanya reaktif," ujar Nasaruddin Umar, Rabu (18/12/2024), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

"Apakah itu menyelesaikan persoalan? Apakah nanti tidak menimbulkan persoalan baru?" sambungnya.

Menag sependapat dengan pandangan sejumlah kalangan, termasuk DPR, kompetensi dalam dakwah sangat penting. Jika berbicara tentang dakwah, itu tidak hanya terkait pendakwah (sertifikasi muballigh).

Dijelaskan, paling tidak ada lima hal harus diperhatikan dalam dakwah, yakni materi dakwah, metode dakwah, media dakwah, objek dakwah, dan ada pendakwah.

"Jadi mubaligh hanya satu di antara lima faktor. Tidak mungkin bisa selesai persoalan kalau hanya menyelesaikan satu faktor; harus komprehensif," sebut Nasaruddin Umar.

"Siapa pendakwahnya, siapa yang akan didakwahi, bagaimana metodenya, apa materinya, media apa yang digunakan untuk berdakwah? Jadi konprehensif," lanjutnya.

Menag menilai kelima unsur dakwah ini harus digarap secara profesional, bukan hanya satu tentang sertifikasi. Sekali pun ada sertifikasi, namun jika materinya tidak diatur, media dakwahnya tidak diatur. Audiensnya yang akan mendengarkan juga tidak terpolakan. Alat-alat yang digunakan untuk menyampaikan dakwah juga tidak teratur, itu tidak berkontribusi aktif.

"Kita ingin komprehensif. Ini yang menurut hemat saya itu yang profesional. Bukanlah suatu gagasan profesional itu berkonsentrasi hanya pada satu unsur, tapi unsur lainnya tidak. Ini agak sedikit lebih sistematis, komprehensif," tegas Nasaruddin Umar.

"Insyaa Allah kami percaya bahwa masyarakat kita sudah matang. Kita berterima kasih kepada para founding father’s kita. Mereka tidak hanya bicara, tapi mengamalkan apa yang mereka bicarakan. Kita harus belajar banyak dari para founding father’s kita, dari Sabang sampai Merauke, kelapangdadaannya menerima perbedaan itu dahsyat," tandasnya.

(and_)