Hard News

Kemenag Pantau Hilal Awal Zulhijah 27 Mei

Nasional

22 Mei 2025 15:05 WIB

Ilustrasi (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, solotrust.com -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Zulhijah 1446 H pada Selasa, 27 Mei 2025 bertepatan 29 Zulkaidah. Kegiatan ini akan dihelat di 114 titik pemantauan di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagaimana disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh wilayah Indonesia pada 27 Mei mendatang.



Dijelaskan, berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk, yakni antara 0° 44,15’ hingga 3° 12,29’. Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’.

“Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Sidang Isbat di Jakarta, Rabu (21/05/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

Sidang isbat dijadwalkan digelar di Kantor Kemenag, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB. Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar posisi hilal menghadirkan para ahli astronomi dan pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam.

Setelah Salat Magrib, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup. Pada saat yang sama, Kemenag akan menerima laporan hasil rukyatulhilal dari seluruh titik pemantauan.

Menteri Agama akan mendengarkan tanggapan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para peserta sidang sebelum menetapkan keputusan resmi awal Zulhijah 1446 H. Keputusan itu kemudian diumumkan kepada masyarakat dan disiarkan secara langsung oleh media.

"Hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah beserta data hisab mengenai posisi hilal akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Zulhijah 1446 H, sekaligus penentuan Hari Raya Iduladha 2025," jelas Arsad Hidayat.

Acara ini akan dihadiri sejumlah pihak, antara lain perwakilan duta besar negara sahabat, ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, serta para pakar ilmu falak dari organisasi keagamaan Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, dan pondok pesantren.

(and_)