BOYOLALI, solotrust.com – Memasuki Agustus, para perajin pernak-pernik kemerdekaan mulai kebanjiran pesanan. Salah satunya Kundori, perajin bendera asal Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ia mengaku permintaan bendera dan umbul-umbul tahun ini meningkat hingga seratus persen dibanding tahun lalu.
Kundori bersama istri dan beberapa karyawannya tampak sibuk menyelesaikan pesanan. Proses produksi dimulai dari memotong kain warna-warni hingga menjahitnya menjadi bendera atau umbul-umbul.
“Sejak sebulan terakhir produksi terus kami genjot. Kami harus lembur untuk memenuhi permintaan dari berbagai daerah,” katanya, Kams (31/07/2025).
Menurut Kundori, permintaan tak hanya datang dari wilayah Jawa Tengah, namun juga dari Yogyakarta, Jakarta, hingga sejumlah kota di Jawa Timur. Adapun untuk harga, satu umbul-umbul dijual mulai dari Rp20 ribu dengan panjang empat meter. Sementara bendera merah putih dibanderol mulai Rp6000 hingga Rp40 ribu, bergantung ukuran.
Momen 17 Agustus yang hanya datang setahun sekali ini menjadi peluang emas bagi para perajin untuk meningkatkan omzet. Kendati mengalami lonjakan pesanan, Kundori menyebut jumlah permintaan masih belum menyamai masa sebelum pandemi.
“Alhamdulillah ada peningkatan tahun ini, tapi masih belum sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Apa pun itu tetap kami syukuri,” ungkapnya.(jaka)
(and_)