SOLO, solotrust.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo menggelar kegiatan bertajuk Solo Literasi Festival (SLF). Event ini merupakan puncak dari serangkaian acara dalam menyambut Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September nanti.
Solo Literasi Festival berlangsung selama lima hari, mulai Kamis hingga Sabtu 11-13/09/2025) di kompleks Balaikota Solo.
Acara ini cukup menarik karena melibatkan banyak komunitas serta lembaga pendidikan, seperti perpustakaan SD Marsudirini, perpustakaan SMP Muhammadiyah PK Kota Barat, dan perpustakaan Reciskalb SMA Regina Pacis.
Solo Literasi Festival juga disemarakkan dengan keikutsertaan Rumah Origami Solo, Sanggar Bunga Rumput, Pakarso Paguyuban Karunia Solo, Ruang Solidaritas Joli Jolan, Sanggar Wayang Gogon, Perpustakaan Sakalasastra Bank Indonesia, Perpustakaan Wijang SMKN 6 Surakarta, Museum Radya Pustaka, Medusa Tech Aneka Nostalgia, Pedaringan, Solo Safari, Penerbit Airlangga, TPBIS perpustakaan kelurahan, Rumah Budaya Kraton, Lokananta, Galeri Wayang Kekek, hingga Dispersip Archives.
Bukan itu saja, Solo Literasi Festival juga menghadirkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk membuka booth selama berlangsungnya acara. Tak ketinggalan, turut disajikan pula kesenian daerah di sepanjang halaman Balaikota Solo yang membuat acara ini semakin menarik.
Menariknya lagi, pihak penyelenggara juga menyediakan banyak doorprize bagi pengunjung. Acara ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk lebih gemar membaca lewat berbagai kegiatan yang dihadirkan.
Solo Literasi Festival juga menggelar kegiatan Solo Membaca Massal (SMM) pada Jumat (12/09/2025) bersama seribu pelajar se-Kota Solo. Ada pula seminar nasional AI Metaverse bekerja sama dengan Medusa Tech.
Tak kalah menarik, pihak penyelenggara juga menyajikan diskusi bersama legenda musik keroncong, Waldjinah. Sementara di hari terakhir, ada bedah buku Penulis Cilik, open mic dan open mind, serta diskusi bersama Solo Bercerita,
Solo Literasi Festival turut dimeriahkan pertunjukan musik dari sejumlah band lokal, di antaranya Keroncong Koncodhewe, Band Dut Soif, Fisip Meraung, Gerska (Perkumpulan Pelajar SMKN 8 Surakarta), Sekedar Laras, Sanggar Pasinaon Pelangi, Paduan Suara Regina Pacis, Forum Anak Jebres, hingga Owah Gerr Band. Acara ini juga menggandeng Difalitera, yakni komunitas anak dfabel untuk berkarya dan memberikan penampilan menarik.
Menurut perwakilan panitia dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo, Syaiful Rifa’i Putra Tama, Solo Literasi Festival menjadi calendar of event tahunan setelah beberapa tahun sebelumnya hanya digelar pameran buku atau book fair.
“Acara ini terbilang baru, Solo Literasi Festival baru sekitar dua tahun lalu, sebelumnya hanya pameran buku biasa saja. Momentum ini nantinya ingin dijadikan agenda rutin setiap tahun dan dapat dinikmati masyarakat Kota Solo,” kata dia kepada solotrust.com, Kamis (11/09/2025).
Salah seorang pengunjung, Azis mengaku senang dengan digelarnya Solo Literasi Festival.
“Acaranya bagus, sangat variatif karena nggak cuma tentang buku aja, tapi juga ada produk kerajinan dan pertunjukan musik,” ucapnya.
*) Reporter: Miftah Nur Faizin/Mochammad
(and_)