Entertainment

Orkes Keroncong Yuseorja Keprabon Lestarikan Musik Tradisional lewat Pertunjukan Mingguan

Musik & Film

20 Oktober 2025 11:01 WIB

Orkes Keroncong Yuseorja Keprabon secara rutin tampil setiap Kamis malam pukul 19.30 hingga 22.30 WIB di depan Kantor Kelurahan Keprabon, Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/Fanissya Suryaningrum)

SOLO, solotrust.com - Musik keroncong terus hidup di tengah perkembangan musik modern berkat semangat para pelestari budaya, salah satunya dari Orkes Keroncong Yuseorja Keprabon. Grup musik ini secara rutin tampil setiap Kamis malam pukul 19.30 hingga 22.30 WIB di depan Kantor Kelurahan Keprabon, Solo.
 
Salah satu anggota Orkes Keroncong Yuseorja Keprabon, Ayu Laila, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk nyata upaya melestarikan budaya Jawa melalui musik keroncong. 
 
“Tujuannya supaya budaya Jawa tidak hilang. Selain itu juga menjadi hiburan bagi masyarakat sekitar,” jelasnya, Kamis 16 Oktober 2025.
 
Nama 'Yuseorja Keprabon' diambil dari lokasi berdirinya orkes tersebut, yakni di wilayah Kelurahan Keprabon. 
 
“Ini milik Kelurahan Keprabon, jadi kami pakai nama Keprabon juga,” tambah Ayu Laila.
 
Kegiatan mingguan ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga ruang kebersamaan bagi warga dan pecinta musik tradisional. Menariknya, pengunjung yang hadir bisa mengajukan permintaan lagu dari berbagai genre musik. Semua lagu akan diaransemen dengan gaya khas keroncong yang menjadi ciri utama orkes ini.
 
Orkes Keroncong Yuseorja Keprabon telah berdiri selama lebih kurang 20 tahun, sementara kegiatan rutin di depan Kantor Kelurahan Keprabon sudah berlangsung sekira tiga tahun. Sebagian besar anggotanya merupakan musisi senior yang telah lama menekuni dunia keroncong dan tetap berkomitmen menjaga eksistensinya di tengah gempuran musik modern.
 
Melalui penampilan konsisten setiap pekan, Orkes Keroncong Yuseorja Keprabon membuktikan musik keroncong masih memiliki tempat di hati masyarakat. Nuansa klasiknya berpadu dengan sentuhan modern, menghadirkan harmoni mampu menarik minat generasi muda untuk ikut mencintai musik tradisional Indonesia.
 
*) Reporter: Fanissya Suryaningrum/Zulaikhah Nur Istiqomah

(and_)