Hard News

Angin Puting Beliung Saat Pancaroba, Masyarakat Perlu Perhatikan Ini

Hard News

24 April 2018 19:11 WIB

Angin puting beliung yang melanda daerah DIY, Selasa (24/4/2018) siang tadi. (Dok Instagram)

SOLO, solotrust.com -  Kejadian angin puting beliung yang menimpa beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Selasa (24/4/2018) siang hingga sore tadi menyebabkan puluhan bangunan rusak.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Djoko Budiyono, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, sebagian besar wilayah di DIY saat ini memang sudah memasuki pancaroba.



Oleh karena itu jenis awan yang terbentuk adalah awan-awan konvektif seperti cumulonimbus yang sifatnya sering kali lokal. Aktivitas awan konvektif (cumulonimbus) itu lah yang menimbulkan hujan dengan intensitas lebat disertai puting beliung di wilayah DIY.

“Awan ini berpotensi menyebabkan hujan intensitas lebat dan dalam durasi singkat, angin kencang/puting beliung dan petir," kata Djoko.

Baca juga : Penjelasan BMKG Terkait Angin Puting Beliung di Yogyakarta

Terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mewanti-wanti masyarakat dengan adanya aktivitas angin puting beliung yang potensial terjadi saat peralihan musim atau pancaroba.

Sutopo mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan memperhatikan perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak.

“Kejadian angin puting beliung akan meningkat di musim pancaroba seperti saat ini. Cuaca berubah mendadak dari cerah menjadi mendung. Hindari aktivitas di bawah pohon, papan reklame, baliho dll,” tulis Sutopo dalam akun Twitternya, Selasa (24/4/2018) malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat, angin puting beliung melanda beberapa wilayah di DIY meliputi Sorowajan, Banguntapan, Bantul; Gondokusuman, Kota Yogyakarta; dan Gendeng Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

(way)

Berita Terkait

Puluhan Rumah di Boyolali Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Diterjang Angin Puting Beliung, 1 Rumah di Lereng Merbabu Rusak Parah

Puting Beliung Hajar Tenda Hajatan di Boyolali, Tamu Undangan Berlarian

Hujan Angin di Jogja Goyang Pohon dan Baliho, Warga: Tiba-Tiba Mak Bruk

Angin Puting Beliung Rusak 27 Rumah Warga Banyuwangi

Ratusan Rumah di Wonogiri Tersapu Puting Beliung

Welcoming Expo 2025: Ekspresi Mahasiswa Komunikasi dalam Seni Kontemporer

Sorak Sorai Sambut Gelombang K-Food di Yogyakarta: Transaksi di Tempat Tembus 1 Juta USD

Kementerian BUMN dan Jasa Raharja Apresiasi Hadirnya Layanan SAMOLI di Samsat Kota Yogyakarta

Melukis Cangkir, Program Hibah Magang Mahasiswa Sosiologi UNS Hadirkan Aktivitas Kreatif untuk Warga Dampingan

Kebon Tamantirto: Oase Hijau di Jantung Yogyakarta yang Menginspirasi

Kampanyekan Produk Premium, LG Lifes Good Truck Sapa Warga Yogyakarta

Bupati Demak Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari

Atasi Persoalan Banjir di Kaligawe-Genuk, Pemkot segera Normalisasi Kali Tenggang

Gunung Semeru Erupsi: Warga yang Rumahnya Terdampak bakal Terima Dana Tunggu

BNPB Bagikan 13.400 Masker untuk Warga Solo

BNPB Serahkan Bantuan Rp4 Miliar untuk Gempabumi Sulbar

Merapi Level III, BNPB Siagakan Satu Unit Helikopter

Suhu Panas Landa Sejumlah Daerah, BMKG Ungkap Penyebab dan Potensinya ke Depan

Musim Hujan Datang Lebih Cepat, Ada Ancaman Bahaya Hidrometeorologi

Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Ingatkan Kesiapsiagaan Nasional

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Beberapa Wilayah di Indonesia Berpotensi Tsunami

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

Dampak Perubahan Iklim pada Kemarau, Begini Kata Peneliti Klimatologi

Berita Lainnya