SOLO, solotrust.com – Sebagai negara yang aktif dalam mempromosikan kerukunan antarumat beragama, Indonesia baru-baru ini meraih pengharagaan dari Pemerintah Yordania, tepatnya dalam World Interfaith Harmony Week (WIHW) 2018.
Penghargaan tersebut diterima oleh Pendeta Jacklevyn Manuputy, Selasa (24/4/2018) mewakili Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Prof Dr Din Syamsuddin di Istana Husseiniyah, Amman, Yordania.
WIHW dibentuk berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB No A/65/PV.34 untuk menyelenggarakan minggu keselarasan antaragama di seluruh dunia. Kegiatan ini diusulkan pada tahun 2010 oleh Raja Abdullah II dan Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Februari setiap tahunnya dan bertujuan untuk mempromosikan kerukunan umat tanpa memandang dasar keimanan masing-masing.
Tahun ini, WIHW menerima 88 aplikasi yang terseleksi dari 1.232 kegiatan dan akhirnya diputuskan tiga pemenang. Pemenang pertama adalah Interfaith Center of Melbourne (Australia) dengan kegiatan berjudul ‘Who and Where Are We in a Changing World?’. Pemenang kedua adalah UKP-DKAAP (Indonesia) dengan kegiatan Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kesatuan Bangsa bertema “Rukun dan Bersatu, Kita Satu". Pemenang ketiga adalah Interfaith Glasglow (Inggris) dengan kegiatan Friendship, Dialogue, Cooperation: Exploring Crucial Elements of Interfaith Harmony.
Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kesatuan Bangsa tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Musyawarah membahas tujuh isu penting seputar kerukunan hidup umat beragama dalam kehidupan berbangsa.
Dihadiri oleh 450 tokoh lintas agama, kegiatan tersebut bertujuan sebagai ajang silaturahmi dan membahas seputar permasalahan kerukunan beragama yang ada di Indonesia untuk mencari solusi bersama, mencegah konflik antaragama, serta mengedepankan dialog yang bertumpu atas ketulusan, keterbukaan, dan kejujuran untuk menyelesaikan masalah.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina, Andy Rachmianto, yang turut hadir pada upacara pemberian penghargaan menyampaikan bahwa peran Indonesia dalam membina kerukunan antarumat beragama saat ini sudah menjadi sorotan dunia dan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dunia atas capaian tersebut.
“Indonesia dan Yordania dapat menjadi model penerapan pluralisme dan toleransi agama bagi banyak negara," kata Andy, dilansir dalam laman kemlu.go.id hari ini (25/4/2018).
Selain itu, Andy juga mengimbau bagi para pemuka agama dan masyarakat di Indonesia untuk terus mempertahankan kerukunan yang telah terjaga dengan baik. Ia juga mengimbau agar hal tersebut diturunkan kepada generasi muda serta menularkannya kepada masyarakat di belahan dunia lainnya melalui perilaku bermasyarakat yang berdasarkan Pancasila. (Lin)
(way)