Hard News

Uniknya Tradisi Nyadran dan Jamasan Srobong Gobang Desa Tlilir di Temanggung

Hard News

28 April 2018 10:07 WIB

tradisi Jamasan Srobong Gobang di Temanggung. (solotrust.com/dian)

TEMANGGUNG, solotrust.com- Sebuah tradisi unik digelar oleh masyarakat petani tembakau di lereng Gunung Sindoro setiap akan mengawali musim tembakau, Jumat (27/4/2018). Tradisi tersebut adalah tradisi Jamasan Srobong Gobang. Dalam tradisi ini alat-alat pertanian untuk tanam tembakau dibersihkan menggunakan air kembang. Jamasan ini dilakukan agar tanam tembakau tahun ini bisa menghasilkan hasil yang melimpah.

Dengan membawa gunungan hasil bumi dan alat-alat pertanian serta tumpeng lengkap dengan ingkung ayam, ratusan warga Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung ini berjalan menuju makam sesepuh desa Kyai Tlilir yang berjarak sekitar satu kilometer.



Di makam tersebut mereka memanjatkan doa untuk para sesepuh desa. Setelah berdoa, warga saling berebut gunungan nasi putuh berserta ingkung, warga  kemudian makan bersama di area pemakaman.

Tradisi diakhiri dengan menjamas srobong gobang. Srobang gobang adalah alat yang dipakai oleh petani tembakau untuk merajang daun tembakau. Dalam jamasan ini srobong gobang dibersihkan menggunakan air kembang oleh sesepuh dan Kepala Desa Tlilir.

Kepala Desa Tlilir Triyanto mengatakan, makna jamasan tersebut adalah untuk merawat alat-alat pertanian yang digunakan oleh para petani, sehingga alat-alat dapat membawa berkah dalam mengolah tanah dan tanaman//

“jamasan ini agar alat-alat pertanian dapat membawa berkah dalam mengolah tanah dan tanaman, dengan jamasan ini hasil panen melimpah serta di beli dengan harga tinggi oleh pabrikan.” Jelas Triyanto   

Datangnya bulan ramadhan tahun ini hampir bersamaan dengan musim tanam tembakau. Kabupaten Temanggung merupakan sentra penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Bagi masyarakat, tanaman tembakau adalah emas yang dihasilkan dari dalam tanah, karena berkat tembakau, masyarakat  mampu meningkatkan perekonomian dan sudah menjadi mata pencaharian utama para petani di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro. (dian)

(wd)