Hard News

Jokowi: Pasukan Khusus Gabungan Dibentuk Jika Situasi di Luar Kapasitas Polri

Hard News

19 Mei 2018 07:31 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)

JAKARTA, solotrust.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah saat ini tengah dalam proses membentuk Komando Pasukan Khusus Gabungan, berasal dari Kopassus (Komando Pasukan Khusus TNI AD), Marinir (TNI AL) dan Paskhas (Pasukan Khas TNI AU). Pasukan khusus ini dibentuk jika situasi di luar kapasitas Polri.

Pembentukan  Pasukan Khusus Gabungan ditekankan presiden dalam rangka memberi rasa aman kepada masyarakat.




“Dengan catatan, itu dilakukan apabila situasi sudah di luar kapasitas Polri,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada buka puasa bersama di Istana Negara, Jumat (18/05/2018) petang, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Artinya, lanjut presiden, tindakan preventif jauh lebih penting ketimbang dengan langkah-langkah represif. Langkah preventif yang paling baik adalah dengan ‘membersihkan’ lembaga-lembaga pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

“Juga ruang-ruang publik, mimbar-mimbar umum dari ajaran-ajaran ideologi yang sesat, yaitu terorisme,” sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengisahkan aksi terorisme di Mako Brimob, Surabaya, Sidoarjo maupun Pekanbaru. Pihaknya menggarisbawahi betapa kejam dan kejinya ideologi terorisme yang sudah membawa anak-anak dalam kancah aksi-aksi mereka.

“Saya hanya ingin mengingatkan artinya ini apa, artinya idelogi yang kejam ini, ideologi terorime ini telah masuk ke dalam sendi-sendi keluarga kita, keluarga di Indonesia. Ini yang harus hati-hati di sini,” tutur Jokowi.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah dengan DPR berusaha sekuat tenaga agar Undang-Undang Antiterorisme segera diselesaikan.

(and)

Berita Terkait

Berita Lainnya