SOLO, solotrust.com - PT Sriwahana Adityakarta akan segera tercatat di bursa saham dengan kode emiten SWAT. Pabrik dengan produk utama paper box, paper cone, dan paper tube ini sedang proses melakukan Initial Public Offering (IPO).
Berlokasi di Jl. Raya Solo-Jogja KM16 Bendosari, Sawit, Boyolali, luas pabrik sekitar 42 ribu meter2. Perusahaan ini mulai menjaring modal dari masyarakat mengikuti PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), yang lebih dulu terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Juni 2013. Bertindak sebagai Komisaris Utama Lenny Imelda Lukminto, salah seorang putri almarhum Lukminto.
Perusahaan berusia 18 tahun ini akhirnya menggelar paparan publik dan penawaran perdana saham, di Diamond Restaurant Solo, Jumat (18/5/2018). Paparan publik ini sebagai bentuk tanggung jawab perseroan dalam tahapan menuju perusahaan terbuka.
PT Sriwahana Adityakarta akan melepas 22% saham dengan jumlah maksimal 750 juta lembar saham. Dalam proses IPO ini, perusahaan itu menggandeng PT NH Korindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur NH Korindo Sekuritas, Amir Suhendra, mengatakan IPO PT Sriwahana Adityakarta menawarkan jumlah saham sebanyak 750 juta lembar saham dan yang akan dicatatkan maksimal 3,105 miliar lembar saham. "Saham akan ditawarkan pada rentang nilai Rp 120 - Rp 200 per lembar. Jadwal untuk pencatatan atau listing di BEI akan dilakukan Juni mendatang,” kata Amir.
Presiden Direktur PT Sriwahana Adityakarta, Alim Susanto, mengatakan go public ini sebagai langkah awal bagi perseroan untuk mencapai tahapan bisnis yang lebih baik. Sekaligus sebagai langkah pendewasaan dengan tantangan utama memenuhi pasokan kertas area Jawa.
“Dana yang akan diterima melalui go public ini akan digunakan perseroan sebagai tambahan modal kerja untuk menjamin kepastian suplai bahan baku bagi industri corrugated Sriwahana yang saat ini baru menggunakan 30% dari total kapasitasnya,” kata Alim.
Untuk mendukung pertumbuhan penjualan, melalui anak usahanya, perseroan akan fokus pada integrasi bisnis kertas hulu ke hilir, penjualan karton box area Jawa Tengah dan ekspor kertas, peningkatan servis pelanggan, dan peningkatan SDM.
Direktur Pemasaran PT Sriwahana Adityakarta, Dian Anggriani Sandjojo mengatakan, market produk kertas terutama karton box di pasar global dan domestik sangat tinggi. Di Jateng, potensi pasar karton box mencapai 30 ribu ton per bulan padahal jumlah suplai baru 22 ribu ton per bulan.
"Tahun ini menargetkan produksi karton box 1.500 ton per- bulan dan akan dinaikkan jadi 2.000 ton per- bulan pada 2019. Untuk produk paper cone, tahun ini kapasitasya sebanyak 8,5 juta piecesmper bulan dan akan dinaikkan jadi 10 juta piece per- bulan. Untuk produk paper tube, tahun ini kapasitasnya 58 ton per bulan akan dinaikkan jadi 70 ton per bulan," paparnya. (Rum)
(wd)