JAKARTA, solotrust.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air diperkirakan turun hingga 50% selama Ramadan. Begitu juga dengan wisatawan mancanegara (wisman), yang juga mengalami penurunan.
Hal itu disebutnyanya sebagai sebuah keniscayaan, karena pada dasarnya semua produk barang dan jasa akan ada masa menurun atau low seasons.
“Sebagai solusinya, kita membuat program Hot Deals Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018 dengan harga bundling hingga 50% sampai 70%,” kata Menpar di Jakarta, Rabu (6/6/2018).
“Rata-rata pergerakan wisnus per bulan 20 juta di Ramadhan turun menjadi 10 juta, namun akan dapat tertutupi ketika memasuki liburan Idul Fitri jumlah pemudik mencapai 20 juta, sehingga periode Ramadan-Lebaran terjadi pegerakkan 30 juta wisnus,” prediksinya.
Menpar menjelaskan, hot deal pada prinsipnya menerapkan konsep sharing economy yaitu menjual barang atau jasa yang tidak laku atau excess capacity dengan diskon besar hingga 70% sehingga mampu menarik calon wisman pada masa low season ini.
Pemerintah tahun ini menargetkan pergerakan wisnus di Tanah Air sebanyak 270 juta dan kedatangan wisman sebanyak 17 juta. Dengan adanya program Hot Deal ViWI 2018 yang diluncurkan di Jakarta (Jakarta Week End Hot Deal/JakDeal dan Ramadhan Hot Deal); KepriHot Deal (Kepri Week Day Deal), dan Bali Hot Deal akan didapat tambahan sebanyak 2,5 juta wisman atau 15% dari target pada tahun ini.
(way)