Hard News

Di UGM, Ketua MPR: Pancasila Bukan untuk Mengotak-ngotakkan

Hard News

9 Juni 2018 17:03 WIB

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Dok solotrust.com)

YOGYAKARTA, solotrust.com - "Pancasila bukan untuk mengotak-ngotakkan, tapi untuk mempersatu." Demikian kata Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat mengisi kuliah umum di Masjid Kampus (Maskam) UGM, Kamis malam (7/6/2018).

Di hadapan ratusan jemaah Maskam UGM, Zulkifli mengingatkan kembali visi Indonesia setelah merdeka. "Merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Kalau kita tidak merdeka, kita tidak mungkin bersatu, kalau tidak bersatu, tidak mungkin kita berdaulat. Kalau tidak berdaulat, kita tidak mungkin bisa adil. Jika tidak adil, maka tidak mungkin akan makmur. Itu urutan-urutannya," paparnya.



Untuk merealisasikan visi tersebut menurutnya, perlu adanya landasan kuat yang telah terangkum dalam Pancasila. "Pancasila adalah pandangan hidup yang digali dari filosofi masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang harus menjadi acuan perilakunya," lanjutnya.

Menurutnya, pengamalan Pancasila dapat memersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagi suku, ras, dan agama. Sila pertama, misalnya, menunjukkan bahwa antarumat beragama patut saling menghargai.

Zulkifli mengeluhkan bahwa nilai-nilai Pancasila sekarang ini sudah mulai luncur. Buktinya, banyaknya kepala daerah/pemimpin yang menyelewengkan kekuasaannya.

"Diangkat menjadi pejabat, jalan cepat menjadi kaya. Padahal di Pancasila sudah disebutkan tugasnya pejabat, anggota DPR/MPR, ataupun lainnya, tugasnya itu cuma satu melayani negara, rakyat, sesuai ketentuan yang berlaku bukan menjadi kaya," ungkapnya.

Mantan Menteri Kehutanan RI ini menutup kuliahnya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila pernah ditinggalkan. Ia juga berpesan agar Pilkada mendatang berjalan dengan damai. (mia)

(way)