Hard News

Pascatragedi Kapal Tenggelam, Ini 5 Hal yang Jadi Sorotan Menhub

Hard News

23 Juni 2018 10:31 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai memberi pengarahan di Pos Terpadu Kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5 di Pelabuhan Tigaras, Kamis (21/6/2018). (Dok Kemenhub)

SIMALUNGUN, solotrust.com – Pascakecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5 yang terjadi Senin (18/6/2018) lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bergegas meningkatkan semua aspek pelayaran dengan baik. Yang paling utama, Menhub ingin semua pihak terkait dapat segera memperbaiki tata laksana kapal.

"Hal terpenting yang ingin kita tekankan bahwasanya prosedur keselamatan adalah keharusan. Keselamatan adalah yang utama, oleh karenanya kami minta kepada seluruh Dishub provinsi dan Dishub kabupaten/kota untuk memperbaiki tata laksana dari proses pemberian ijin kapal," ujar Menhub usai memberi pengarahan di Pos Terpadu Kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5 di Pelabuhan Tigaras, Kamis (21/6/2018).



Setidaknya ada lima hal yang disoroti Menhub untuk memperbaiki tata laksana kapal. Pertama, pemeriksaan kelaiklautan kapal harus selalu dilakukan setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan dilakukan dengan kemampuan mendeteksi kemampuan teknis dan kelayakan teknis dengan seksama.

Di samping itu, pembuatan data manifest diharuskan serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB) harus ada pada setiap kapal yang berlayar.

“Selain itu tata laksana pelabuhan di mana proses pendaftaran, pembuatan manifest adalah keharusan agar kapal tidak melampaui batas dan juga Surat Persetujuan Berlayar harus ada setiap kapal berlayar," imbuh Menhub.

Selanjutnya, Menhub juga akan meningkatkan pendidikan terhadap nakhoda. Hal ini bertujuan agar nakhoda selaku pemimpin perjalanan dapat memberikan rasa aman dan memberi petunjuk yang diperlukan kepada penumpang.

"Selanjutnya juga kita akan tingkatkan pendidikan kepada nakhoda, karena nakhoda adalah pimpinan dalam perjalanan jadi yang bersangkutan harus tahu persis apa yang harus dilaksanakan," terang Menhub.

Perbaikan fasilitas juga disebut Menhub sangat penting untuk menunjang keselamatan, salah satunya life jacket. Untuk hal ini, Menhub telah menugaskan Dirjen Perhubungan Darat untuk memperbaiki sarana pelabuhan.

"Life jacket juga menjadi suatu keharusan, kami memberi sumbangan sebanyak 5000 life jacket. InsyaAllah semua kapal memenuhi kebutuhan untuk life jacket. Hal lain yang perlu kami lakukan dan sudah kami lakukan, saya menugaskan Dirjen Perhubungan Darat untuk lakukan upaya perbaikan fasilitas pelabuhan," kata Menhub.

(way)