KLATEN, solotrust.com - Setelah dua kali menggelar pameran seni kontemporer di Monumen Juang 45 Klaten, Ketua panitia pameran Temanku Lima Benua mengaku belum mendapatkan respon dari Pemerintah Daerah (pemda) Klaten maupun para pelaku seni lainnya.
“Kami ingin nama Klaten terangkat dengan karya seni anak-anak muda. Namun, sayangnya, selama ini Pemerintah Daerah sendiri kurang meresponnya,” katanya kepada wartawan, Senin(2/7/2018).
Pameran sebelumnya, tim Klaten Binnale sempat membuat surat terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dalam surat terbuka itu bertuliskan permintaan mereka agar pemerintah lebih memperhatikan perkembangan seni kontemporer.
“Kita merekomendasikan Presiden lebih memperhatikan perkembangan kesenian kontemporer di tingkat daerah/kabupaten. Pertama yaitu, dominannya ekonomi rante dalam birokrasi. Kedua, dominasi modal dalam ruang publik. Ketiga, dominannya aspek ekonomi dalam pengelolaan seni dan budaya. Keempat, hegomoni negara dalam pengelolaan kebudayaan masyarakat sipil dalam pengelolaan budaya. Kelima, birokrasi yang tidak efektif akuntabel dan transparan dan memiliki displin pelayanan dan keenam, ketidakjelasan wewenang antarkementerian dan lembaga,” katanya.
Dalam pameran kali ini, tim seni tersebut bakal menyampaikan surat terbuka untuk Jokowi.
“Kita mengucapkan, selamat sore Bapak Presiden. Selamat siang Bapak Gubernur dan selamat pagi Ibu Bupati. Yang jelas karya seni ini biar ada respon,” dalam pesannya.
Kendati demikian, pihaknya bakal bergabung dengan seni kontemporer se-Solo Raya untuk mengadakan pameran seninya di Jakarta.
“Kami rencananya akan memamerkan sebanyak 30 sampai 50 karya lukisan besarnya 3x9 meter di Jakarta. Ya, dalam waktu dekat ini ke Jakarta, ini sedang persiapan,” tandasnya .(joko)
(way)