Serba serbi

Pratinjau Belgia Vs Inggris: Laga Ulangan yang Lebih Panas

Olahraga

14 Juli 2018 17:35 WIB

(solotrust-prima)

SAINT PETERSBURG, solotrust.com – Partai perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 di Saint Petersburg Stadium, Sabtu (14/7/2018) malam WIB menjadi laga ulangan saat babak penyisihan Grup G. Namun mentalitas dan tekad tinggi dari kedua tim diprediksi akan membuat laga ini berbeda dari sebelumnya dan tidak hanya sekadar ajang pelipur lara.

Belgia boleh saja jumawa karena pernah menundukan Inggris 1-0 di fase Grup G, di Kaliningrad Stadium, 28 Juni lalu. Namun di laga tersebut statistik kedua tim sebenarnya tak jauh berbeda.



Dari jumlah percobaan ke gawang, skuat Belgia mencatatkan 15 kali, dua lebih banyak dari Inggris. Pun dengan penguasaan bola, Inggris hanya kalah tipis dengan penguasaan 48%.

Kedua tim pun saat itu tak menurunkan skuat terbaiknya. Beberapa pihak menganggap kekalahan Inggris saat itu menjadi bagian dari strategi Gareth Southgate. Inggris dinilai sengaja kalah untuk menghindari bagan neraka di babak gugur.

Namun kini Southgate memastikan timnya tak akan membiarkan begitu saja status peringkat ketiga jatuh ke tangan Belgia. Ia bertekad memanfaatkan satu kesempatan sisa ini dengan baik.

“Kami belum pernah mengalahkan salah satu tim top ini. Namun demikian kami harus mengambil setiap kesempatan yang kami dapatkan,” tegasnya dalam jumpa pers sebelum laga, dilansir laman FIFA.

Belgia pun demikian. Tak lengkap rasanya jika skuat asuhan Roberto Martinez pulang tanpa membawa gelar. Bermain apik sejak awal turnamen, mengalahkan juara lima kali Brasil, Martinez ingin mencetak sejarah bagi negaranya dengan finish di urutan ketiga Piala Dunia.

Belgia bahkan menjadi tim dengan produktifitas mencetak gol (14) yang lebih banyak daripada tim-tim lain, dari pada Inggris dan Kroasia yang hanya 12.

"Kami tidak ingin memiliki apa pun kecuali perasaan yang baik untuk meninggalkan Piala Dunia. Kami akan memberikan segalanya untuk sampai ke sana. Ini akan menjadi sebuah pencapaian untuk menyelesaikan ketiga untuk pertama kalinya dalam sejarah Belgia. Kami akan meninggalkan warisan nyata bagi Belgia, bermain bersama dan memiliki pola pikir pemenang. Kami telah mengubah mentalitas,” ujarnya.

Baik Inggris dan Belgia sama-sama akan memaksimalkan peran pemain yang mayoritas merumput di Liga Inggris. Dari 23 pemain Inggris yang dikirim ke Rusia, semuanya merumput di liga domestik. Sedangkan Belgia, nyaris setengah skuatnya bermain di liga tersengit di Eropa tersebut. Bisa disebut partai ini serasa menjadi miniatur perang bintang pemain Liga Inggris.

Jika Belgia menang, maka ini akan melampaui prestasi mereka yang finish di urutan keempat  pada tahun 1986. Namun jika Inggris yang berhasil berjaya, maka ini akan menjadi capaian terbaik mereka selama Piala Dunia digelar di luar negaranya.

(way)