SORONG, solotrust.com – Insiden pembantaian ratusan buaya di Sorong, Papua Barat cukup membuat heboh publik Tanah Air. Pasalnya hal itu dilakukan beramai-ramai oleh warga.
Polres Sorong dalam rilis resminya menyampaikan, insiden tersebut berawal karena salah seorang warga bernama Sugito tewas dimangsa buaya yang berada penangkaran milik PT Mitra Lestari Abadi (MLA) yang terletak di Jalan Bandara, Kelurahan Klamalu Distrik Mariat, Kabupaten Sorong.
Pada Jumat (13/7/2018) pukul 20.00 WIT sempat dilakukan mediasi di Mapolsek Aimas antara pihak pengelola penakaran buaya dengan perwakilan keluarga Ikawangi, serta dari pihak BKSD Kabupaten Sorong.
Dalam mediasi tersebut, disepakati pihak pengelola memberikan bantuan biaya pemakaman kepada keluarga korban dan telah diterima saudara kandung korban. Kemudian disepakati akan melakukan pertemuan kembali setelah pemakaman, rencananya Senin (16/7/2018).
Namun pada Sabtu (14/7/2018) sekitar pukul 11.00 WIT warga mendatangi Mapolsek Aimas menuntut agar penangkaran buaya tersebut ditutup. Massa datang setelah selesai melaksanakan pemakaman korban meninggal akibat terkaman buaya di lokasi penangkaran.
“Namun beberapa saat kemudian massa yang berjumlah kurang lebih 90 orang meninggalkan Mapolsek Aimas menuju lokasi penangkaran buaya tersebut, di mana di lokasi penangkaran tersebut sudah ada sejumlah massa / warga yang kurang lebih 500 orang yang juga menuntut agar menutup lokasi penangkaran,” tulis Humas Sorong dalam rilis resminya, Minggu (15/7/2018).
Di sana, massa kemudian melakukan perusakan, pemukulan, dan pemotongan terhadap buaya-buaya yang berada di penangkaran. Ada 292 ekor buaya yang tewas akibat insiden ini.
Atas matinya buaya-buaya tersebut, pihak MLA ditaksir merugi kurang lebih Rp450.000.000. Saat ini lokasi penangkaran buaya tersebut sudah dipasangi garis polisi.
(way)