BANYUWANGI, solotrust.com - Melihat potensi dimiliki Kabupaten Banyuwangi, PT Angkasa Pura (AP) II saat ini tengah melakukan pengembangan Bandara Banyuwangi. Sesuai arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bandara Banyuwangi, Bali serta Lombok (BBL) akan menjadi ‘Tourism Triangle’ untuk menyinergikan pariwisata di ketiga daerah itu. Dalam rangka mendukung program, Bandara Banyuwangi siap dikembangkan jadi Low Cost Carrier Airport (LCCA).
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, sebagaimana target Kementerian Pariwisata mencapai 20 juta wisatawan mancanegara (Wisman) pada 2020, konsep LCCA/LCCT menjadi opsi untuk mendorong datangnya wisatawan ke Indonesia.
"Dengan pertumbuhan penumpang low cost carrier yang naik 55 persen pertahun di mana jauh lebih tinggi dibandingkan full service carriers (FSC) yang hanya sekitar tujuh persen, pengembangan LCCA dan konsep tourism airport diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata Jawa Timur," jelasnya dalam siaran pers, Rabu (25/07/2018).
Rencana pengembangan Bandara Banyuwangi guna mendukung program LCCA, di antaranya dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan bandara. Adapun pengembangan tengah dilakukan, yakni penebalan landasan (overlay runway), perluasan tempat parkir pesawat (apron), perpanjangan dan pelebaran landasan, perluasan lahan parkir kendaraan serta perluasan terminal penumpang.
Adapun guna mendukung pembangunan, AP II menyiapkan total investasi tak kurang dari Rp300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan perseroan terhadap ajang Annual Meeting IMF-World Bank di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018 mendatang.
Bandara Banyuwangi rencananya juga diusulkan menjadi Bandara internasional, menyusul permintaan beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia serta Australia.
(and)