Hard News

Siswa SD Tusuk rekannya Hingga tewas, Bagaimana Nasib Pelakunya?

Hard News

26 Juli 2018 15:02 WIB

Ilustrasi.

GARUT- Seorangsiswa SD kelas VI sebuah sekolah dasar negeri di kawasan Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang diketahui menusuk rekan sekolahnya dengan gunting hingga tewas.

Perbuatan MH (12) yang menyebabkan teman sekolahnya FDL  tewas tentu akan melahirkan konsekwensi hukum bagi dirinya.



Sekjen Garut Education Watch (GEW), Sony Mulyadi Supriadi, mengatakan hak-hak anak yang selama ini melekat pada MH tidak boleh hilang, meskipun pada akhirnya ia harus berhadapan dengan hukum. Hak anak tersebut antara lain hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

 “Pendidikan MH harus tetap diutamakan meskipun pada akhirnya dia harus berhadapan dengan hukum,” kata Sony,  Rabu (25/7/2018).

Sony menambahkan, untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak, MH harus tetap sekolah. MH wajib mendapatkan pendidikan dan jangan sampai justru menjadi korban pendidikan.

Aksi kekerasan yang dilakukan MH terhadap temannya itu menurut Sony terjadi di luar kendali dirinya. Kasus yang menimpa MH terjadi di luar keinginannya karena emosi yang besar.

Terkait kejiwaan MH yang terbilang labil, Sony menilai butuh penanganan khusus. Karakter membunuh sudah jelas di luar batas, sehingga untuk memperbaikinya pendidikan menjadi hal penting agar masa depannya lebih baik.

Sony menyebutkan, jika anak seusia MH sampai dimasukkan ke tempat tidak pas, nantinya malah bisa menjadikannya lebih brutal. Oleh karena itu pendidikanlah yang lebih tepat untuk upaya perbaikan diri baginya.

“Yang tak kalah pentingnya untuk diingat, persoalan pendidikan tak bisa diserahkan sepenuhnya ke sekolah. Peran orang tua sangat diperlukan dalam mengubah karakter anak,” katanya.

Sony juga berharap agar peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Tidak hanya sekolah, tapi tokoh masyarakat, agama, serta yang lainnya harus membantu menumbuhkan pendidikan karakter. Apalagi pemerintah sedang giat memperhatikan persoalan anak.

Sony juga menyoroti barang berbahaya yang biasa dibawa anak ke sekolah. Seharusnya pihak sekolah mengawasi setiap barang berbahaya yang dibawa siswa.

“Kalaupun diperlukan, sebaiknya barang berbahaya seperti gunting disimpan di sekolah. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan tatkala emosi tak terkendali melanda anak,” ucap Sony.

Lebih jauh Sony mengingatkan pemerintah yang juga harus menyiapkan guru bimbingan konseling di setiap sekolah. #teras.id

(wd)