SOLO, solotrust.com - Best Western Premier Solo Baru, Sukoharjo mulai mengaplikasikan konsep hijau di area hotel, dengan mengembangkan tanaman hidroponik.
Bisa dikatakan, Hotel Best Western Premier Solo Baru merupakan satu-satunya hotel di wilayah Solo Raya yang melakukan budidaya tanaman hidroponik.
General Manager Hotel Best Western Premier Solo Baru, Oji Fahrurrazi mengatakan masyarakat Indonesia tidak hanya memerlukan kebutuhan primer saja tapi hidup sehat baik jasmani maupun rohani.
Selain pola makan, juga sangat memerlukan sayuran segar dan bebas dari kontaminasi pestisida sebagai asupan bagi tubuh.
Untuk itulah, Hotel Best Western Premier Solo Baru membuat gebrakan dengan menanam serta membudidayakan tanaman hidroponik.
"Karena kandungan nutrisi yang ada di sayuran lebih tinggi daripada sayuran biasa yang tidak menggunakan teknik hidroponik. Selain itu bebas dari penggunaan pestisida," tuturnya pada media melalui siaran pers, Jumat (27/7/2018).
Kebutuhan sayuran yang segar dan bebas pestisida, menurutnya sudah menjadi pilihan utama gaya hidup sehat sekarang ini.
"Tentunya kami mempunyai kebanggaan dengan tanaman hydroponik di hotel, mungkin satu-satunya hotel di Solo Raya yang ada tanaman hidroponiknya,“ imbuhnya.
Executive Housekeeper Hotel Best Western Premier Solo Baru, Ali Mukafin menambahkan, sementara ini kebun hidroponik tertutup untuk umum.
Hasil panen tanaman hidroponik tersebut untuk sementara tidak akan dijual keluar. Melainkan untuk kebutuhan dapur hotel, meski diakui belum bisa memenuhi semua kebutuhan sayuran.
"Pengelolaan tanaman hidroponik organik di teras lantai 5 hotel merupakan ruang kosong. Kami fungsikan untuk pengembangan tanaman hidropnik dengan luas area space 100 meter persegi," terangnya.
Adapun jenis tanaman hidroponik yang sedang dikembangkan antara lain Red Romaine's Lettuce (selada Romaine), Curly Lettuce (selada Hijau), Red Lettuce / Lollorosa (selada Merah), Pok Coy, dan Sawi Hijau.
"Dengan sistem yang dijaga dengan Kadar Air PH 7 yang disaring melalui sistem filtrasi reverse osmosis. Untuk secara efektif menghapus hingga 99 persen dari semua kontaminasi," pungkasnya. (Rum)
(wd)