Hard News

Pengosongan Lahan Bandara Kulon Progo Ricuh, Belasan Orang Diamankan

Hard News

5 Desember 2017 16:47 WIB

Belasan orang yang mengaku mahasiswa diamankan saat proses pengosongan lahan Bandara di Kulon Progo, Selasa (5/12/2017). (dok. solotrust)

KULON PROGO, solotrust.com - Sekitar 12 orang yang mengaku mahasiswa diamankan ke Mapolres Kulon Progo usai terlibat kericuhan saat proses pengosongan lahan atau land clearing Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulon Progo pada Selasa (5/12/2017) siang.

Sebelumnya, mereka berupaya menghalangi alat berat yang tengah merobohkan pohon dan bangunan milik warga. Aksi saling tarik menarik antara mahasiswa dan kepolisian pun berlangsung sengit.



Wakapolres Kulon Progo AKP Dedi Suryadharma menyebut, selain keberadaan mereka yang ilegal, upaya menghasut warga untuk menolak proses pengosongan lahan serta menghalangi proses land clearing membuat mereka terpaksa diamankan. Langkah itu diambil, menurutnya, agar tak menghambat proses pembangunan bandara yang sudah mulai berjalan.

“Iya nanti kita cek dulu mereka. Kita kan tidak tahu mereka ini mahasiswa atau bukan ya. Kita akan cek dulu, nanti kalau sudah akan kita sampaikan kepada kampusnya, karena ini kan ilegal, mereka tidak ada pemberitahuan kepada Polres (Kulon Progo),” sebut Dedi.

Baca juga : Pengosongan Lahan Bakal Bandara di Kulon Progo Ricuh

Di lain sisi, warga ikut memproters proses land clearing tersebut. Warga menuding, proses pengosongan lahan yang dilakukan PT Angkasa Pura 1 tak mengindahkan rasa kemanusiaan. Warga yang enggan pindah dari rumah yang mereka huni sejak puluhan tahun silam justru digusur paksa oleh aparat.

“Sewenang-wenang, penindasan, perampasan. Kok malah dilindungi,” ujar Hermanto, warga penolak pembangunan bandara. (adam)

(way)