Hard News

Memasuki Ramadan, Perajin Tembaga Kebanjiran Order

Jateng & DIY

7 Mei 2019 20:15 WIB

Perajin Tembaga.

BOYOLALI, solotrust.com- Datangnya bulan Ramadan menghadirkan berkah tersendiri bagi perajin kaligrafi. Peningkatan pesanan untuk karya mereka meningkat sejak beberapa hari terakhir ini.

Salah satunya dirasakan Murtono (42), perajin kaligrafi tembaga di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.



“Alhamdulilah untuk pesanan kaligrafi tembaga pada bulan puasa ini meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya, peningkatan pesanan mencapai 60 persen," kata dia kepada solotrust.com, Selasa (7/5/2019).

Menurutnya, sejak dua minggu sebelum puasa pesanan datang dari berbagai daerah, seperti Kalimantan, Jepara, Semarang, dan juga Jakarta. Kebanyakan mereka pesan kaligrafi tembaga yang bertuliskan ayat kursi dan juga pintu Kakbah.

"Untuk harga kaligrafi ukuran 130 centimeter kali 36 centimeter dijual antara Rp 1.500.000 hingga Rp2.500.000, tergantung pada kerumitan dan juga ukuran dan kwalitas bahan bakunya," tutur dia.

Para perajin juga menambah jam kerja untuk merapungkan semua pesanan yang harus jadi seminggu sebelum hari raya Idul Fitri.

"Desa Tumang sendiri dikenal sebagai penghasil kerajinan berbahan dasar tembaga dan kuningan yang bervariasi dan tahan lama. Mayoritas warga Dusun Tumang menggeluti profesi sebagai perajin tembaga dan kuningan sejak puluhan tahun yang lalu," kata Murtono.

Semua kerajinan tembaga dan kuningan yang dihasilkan di Dusun Tumang adalah buatan tangan.

"Awalnya, para perajin hanya memroduksi perkakas dapur berbahan tembaga maupun kuningan. Akan tetapi seiiring dengan perkembangan jaman, para perajin mulai mengembangan keterampilannya membuat berbagai macam hiasan untuk interior rumah," kata dia.

Industri kerajinan logam Tumang memang belum bisa dikatakan besar. Namun, industri-industri kecil berorientasi ekspor inilah yang menjadi salah satu solusi dan jawaban untuk mendorong perekonomian yang lebih berkualitas, menjanjikan, dan resilience melalui jalur ekspor dari UMKM.

"Memang belum besar, meskipun demikian, hasil kerajinan warga di sini cukup dikenal," pungkasnya. (Jaka)

(wd)